Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

Detik-detik Bersejarah di Karaton! Pakoe Boewono XIV Jumeneng, Ribuan Pasang Mata Saksikan Sabda Suci Raja Baru

×

Detik-detik Bersejarah di Karaton! Pakoe Boewono XIV Jumeneng, Ribuan Pasang Mata Saksikan Sabda Suci Raja Baru

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

SURAKARTA – Karaton Surakarta Hadiningrat tampak berbeda sejak pagi Sabtu Legi, 15 November 2025. Udara lembap musim pancaroba seolah membawa aroma kesakralan yang tak biasa. Di balik tembok-tembok tebal yang telah menyimpan sejarah ratusan tahun, para Abdi Dalem telah bersiap sejak fajar, membersihkan pelataran, merapikan sesaji, menyiapkan perangkat upacara, dan memastikan setiap elemen paugeran tertata tanpa cela. Inilah hari yang dinanti—hari ketika seorang Susuhunan baru akan jumeneng menggantikan almarhum SISKS Pakoe Boewono XIII. Hari yang akan dicatat, dilafalkan ulang, dan diwariskan bagi generasi-generasi mendatang.

Tepat pukul 10.00 WIB, Sampeyan Dalem mlebet wonten ing Dalem Ageng. Upacara tertutup itu hanya dapat disaksikan para pemangku adat tertentu, namun aura keagungannya merambat hingga luar kompleks Karaton. Tidak ada suara selain langkah pelan dan suara lembut instrumen gamelan yang dimainkan laras pelog barang, mengisi setiap sudut dengan getaran mistis. Dari Prabasuyasa, Sampeyan Dalem kemudian miyos tepat pukul 10.49 WIB, melangkah menuju Siti Hinggil untuk melaksanakan Upacara Keprabon Dalem—sebuah prosesi yang diwariskan sejak masa Mataram Islam. Saat itulah, publik yang menunggu di halaman luar dapat melihat siluet pemimpin baru Karaton Surakarta berdiri anggun, tenang, dan berwibawa.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Puncak dari seluruh rangkaian itu terjadi pukul 11.05 WIB, ketika Sampeyan Dalem dumugi ing Siti Hinggil. Di hadapan keluarga besar Dalem, para Abdi Dalem, dan tamu-tamu kehormatan dari dalam dan luar negeri, pembacaan Sabda Dalem dilakukan di atas Watu Gilang, batu keramat yang menjadi titik sakral para raja Mataram meneguhkan legitimasi kepemimpinan. Semua mata tertuju pada momen itu. Bahkan angin pun seolah berhenti sejenak.

Baca Juga :  Hari Jadi Humas Polri Ke-73, Divhumas Polri Gelar Donor Darah Bersama Media

Dengan suara yang mantap, jernih dan penuh kharisma, Sabda Dalem dibacakan langsung oleh SISKS Pakoe Boewono XIV:
“Ing Watu Gilang iki, Ingsun hanetepaké nggentèni kalenggahané Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boewono XIII, minangka Sri Susuhunan ing Karaton Surakarta Hadiningrat…”

Kalimat itu bergema di ruang terbuka, membawa getaran emosional bagi siapa pun yang mendengarnya. Banyak yang menunduk, sebagian lagi meneteskan air mata, menyaksikan lahirnya era baru yang kelak menentukan arah perjalanan Karaton Surakarta. Dengan gelar penuh kehormatan SAMPÉYANDALEM INGKANG SINOEHOEN KANGDJENG SOESOEHOENAN PAKOE BOEWONO SÉNAPATI ING NGALAGA NGABDURRACHMAN SAYYIDIN PANATAGAMA KANG JUMENENG KAPING XIV, Sampeyan Dalem meneguhkan diri sebagai pemimpin rohani, budaya, dan adat istiadat Karaton Surakarta Hadiningrat.

Dalam sabdanya, Sampeyan Dalem mengikrarkan tiga janji besar: menjalankan kebijakan berdasarkan syariat Islam dan paugeran Karaton; mendukung NKRI secara lahir dan batin sebagai bentuk kewajiban kenegaraan; serta menjaga warisan adiluhung para raja Mataram. Janji yang mengandung makna mendalam itu ditujukan kepada seluruh putra-putri dalem, keluarga besar, Abdi Dalem, dan masyarakat luas agar menjadi penanda bahwa masa kebangkitan Karaton telah dimulai.

Baca Juga :  Wabup Lebak Bagikan Daging Qurban kepada Masyarakat dan Lingkungan Sekitar

Setelah sabda selesai dibacakan, suasana berubah menjadi lebih hidup. Meriam salvo ditembakkan, gamelan mengalun, dan para tamu berdiri memberi penghormatan. Upacara pun berlanjut dengan kirab agung mulai pukul 11.50 WIB. Rute kirab mengikuti jalur tradisi: dari Kagungan Dalem Siti Hinggil menuju Sasana Sumewa, kemudian keluar ke Alun-alun Lor, Gladag, Telkom, Loji Wetan, Perempatan Baturana, Perempatan Gemblegan, Kusumanagaran, dan kembali lagi ke Gladag, Alun-alun, hingga Pagelaran. Sepanjang jalan, masyarakat memadati kanan-kiri rute, melambai dan menyambut era baru Karaton Surakarta.

Ribuan masyarakat dan ratusan Tamu undangan yang hadir hari itu memperlihatkan kuatnya dukungan negara dan dunia atas suksesi damai Karaton Surakarta.

Sementara itu, pada pukul 14.00 WIB, prosesi kondur Dalem dimulai. Sampeyan Dalem kembali menuju Kedaton melalui Kori Brojonolo, Bangsal Kamandhungan, Srimanganti, dan berakhir di Prabasuyasa. Inilah fase paripurna, penutup upacara yang menandai berakhirnya seluruh rangkaian adat Jumeneng Dalem dan dimulainya era pemerintahan baru.

Di sisi lain, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani selaku juru bicara Karaton menyampaikan pernyataan resmi yang menjadi sorotan publik. Beliau menegaskan bahwa Jumeneng Dalem SISKS Pakoe Boewono XIV adalah momentum agung yang menandai kembalinya tatanan Karaton berada pada jalur yang benar. “Karaton hari ini memasuki babak baru penuh harapan.
Sabda Dalem yang disampaikan di Watu Gilang bukan hanya ikrar kepemimpinan, tetapi juga restu sejarah yang mengikat kita semua untuk menjaga kelestarian budaya Mataram. Ini bukan sekadar suksesi, tetapi pemulihan martabat Karaton Surakarta,” ungkap beliau.

Baca Juga :  Acara PAUD Disdik Kabupaten Bogor di Hotel Mewah Dinilai Sarat Kejanggalan: Anggaran APBD 2025 Dipertanyakan

Pernyataan itu menggambarkan perasaan banyak pihak yang hadir hari itu—bahwa Karaton Surakarta kini berdiri pada titik baru, titik tempat masa lalu, masa kini, dan masa depan bertemu dalam satu garis takdir budaya yang kokoh.

Upacara Jumeneng Dalem ini menjadi bukti bahwa di tengah dunia modern yang serba cepat dan serba digital, paugeran adat yang berusia ratusan tahun masih memiliki ruang, wibawa, dan relevansi. Sabda Dalem yang lahir dari Watu Gilang hari ini bukan hanya penanda kekuasaan, tetapi penanda keberlanjutan sejarah peradaban Jawa. Karaton Surakarta kembali bersinar, kembali hidup dalam lingkaran budaya yang megah, dan kembali berdiri sebagai pilar penting kebudayaan Nusantara.

Era SISKS Pakoe Boewono XIV telah resmi dimulai—sebuah era yang diharapkan membawa Karaton Surakarta pada kejayaan baru, sebagaimana diamanatkan oleh leluhur, dicatat dalam paugeran, dan disaksikan seluruh dunia pada hari bersejarah ini.

Mariyo

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600