Jakarta_HARIANESIA.COM_4 Oktober 2025, Aktivis Kumpulan Pemantau Korupsi Banten Bersatu (KPKB),Dede Mulyana, menyuarakan kritik tajam terhadap gaya hidup mewah sebagian pejabat negara yang dinilai tidak mencerminkan semangat pelayanan publik dan kesederhanaan. Dalam sebuah diskusi publik yang digelar di Jakarta, Dede menyatakan bahwa “hidangan halal dan sederhana kini hanya ditemukan di meja pejabat jujur dan rakyat miskin.”
Menurut Dede, fenomena ini mencerminkan jurang yang semakin dalam antara nilai integritas dan realitas kehidupan birokrasi. Ia menilai bahwa banyak pejabat yang justru berlomba-lomba mempertontonkan kemewahan di tengah penderitaan rakyat, padahal tugas utama mereka adalah mengabdi, bukan menikmati fasilitas negara secara berlebihan.
“Yang makan nasi tempe dengan ikhlas itu justru rakyat kecil dan pejabat yang benar-benar jujur. Tapi yang makannya mewah dari uang rakyat justru mereka yang korup,” tegasnya.
Pernyataan ini sontak mendapat respons beragam dari berbagai kalangan. Beberapa aktivis dan tokoh masyarakat mendukung ucapan Dede sebagai bentuk kritik yang membangun, sementara sebagian pejabat menilai ucapannya terlalu tendensius.
Dede menambahkan, KPKB akan terus mendorong transparansi pengelolaan anggaran negara serta mengawasi gaya hidup pejabat publik, khususnya di sektor-sektor yang selama ini rawan penyalahgunaan wewenang.
“Kalau pejabat jujur, makannya pun sederhana. Tapi kalau sudah lupa daratan, meja makannya seperti pesta kerajaan, padahal rakyat masih antre bantuan.”
KPKB juga berencana meluncurkan laporan tahunan terkait indeks integritas pejabat publik yang akan diumumkan akhir tahun ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada publik. Penulis :Dede Mulyana
