Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

๐‡๐š๐ง๐ฒ๐š ๐๐ž๐ซ๐š๐ง๐ข ๐๐š๐ฌ๐š๐ง๐  ๐๐ž๐ง๐ง๐ž๐ซ ๐ƒ๐ข๐ค๐จ๐ง๐ญ๐ซ๐š๐ค๐š๐ง, ๐๐ฎ๐ฉ๐š๐ญ๐ข ๐๐š๐ง๐ฒ๐ฎ๐ฆ๐š๐ฌ ๐ƒ๐ข๐š๐๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ค๐ž ๐Š๐ž๐ฃ๐š๐ญ๐ข ๐‰๐š๐ญ๐ž๐ง๐  ๐ค๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐“๐š๐ค๐ฎ๐ญ ๐„๐ค๐ฌ๐ž๐ค๐ฎ๐ฌ๐ข ๐€๐ฌ๐ž๐ญ ๐Š๐ž๐›๐จ๐ง๐๐š๐ฅ๐ž๐ฆ

×

๐‡๐š๐ง๐ฒ๐š ๐๐ž๐ซ๐š๐ง๐ข ๐๐š๐ฌ๐š๐ง๐  ๐๐ž๐ง๐ง๐ž๐ซ ๐ƒ๐ข๐ค๐จ๐ง๐ญ๐ซ๐š๐ค๐š๐ง, ๐๐ฎ๐ฉ๐š๐ญ๐ข ๐๐š๐ง๐ฒ๐ฎ๐ฆ๐š๐ฌ ๐ƒ๐ข๐š๐๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ค๐ž ๐Š๐ž๐ฃ๐š๐ญ๐ข ๐‰๐š๐ญ๐ž๐ง๐  ๐ค๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐“๐š๐ค๐ฎ๐ญ ๐„๐ค๐ฌ๐ž๐ค๐ฎ๐ฌ๐ข ๐€๐ฌ๐ž๐ญ ๐Š๐ž๐›๐จ๐ง๐๐š๐ฅ๐ž๐ฆ

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

๐๐€๐๐˜๐”๐Œ๐€๐’,- 22 Desember 2025 โ€“ Advokat dan pegiat anti-korupsi, Ananto Widagdo, SH., S.Pd., resmi mengadukan Bupati Banyumas, Sadewo, ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Aduan ini dipicu oleh sikap “pembiaran” Pemkab Banyumas terhadap aset ruko Kebondalem yang hingga kini masih dikuasai pihak penyewa lama, meski aset tersebut sudah sah dikembalikan ke negara sejak Maret 2025.

๐ˆ๐ซ๐จ๐ง๐ข ๐๐š๐ฉ๐š๐ง ๐๐ž๐ง๐ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฆ๐š๐ง ๐๐ข ๐“๐ž๐ง๐ ๐š๐ก ๐Š๐ž๐ญ๐ข๐๐š๐ค๐ญ๐ž๐ ๐š๐ฌ๐š๐ง

Banner Iklan Harianesia 300x600

Ananto Widagdo menyoroti fakta di lapangan yang dinilai ironis. Di satu sisi, Pemkab Banyumas telah memasang atribut (banner/tulisan) bahwa ruko-ruko kosong di Kebondalem tersebut hendak dikontrakkan. Namun di sisi lain, Pemkab terkesan “tutup mata” terhadap ruko-ruko yang masih diduduki penyewa lama tanpa ikatan kontrak resmi yang baru dengan Pemkab.

Baca Juga :  Mahasiswa NU Dukung Polri Berantas Narkoba, Apresiasi Pemusnahan Barang Bukti Bernilai Rp29 Triliun

“Ini sebuah keanehan. Pemkab pasang banner mau menyewakan ruko, tapi tidak berani melakukan pengosongan atau mengusir penyewa lama yang tidak memiliki hak lagi. Akibatnya, aset negara tersebut tersandera. Pemkab hanya berani pasang tulisan, tapi tidak berani bertindak tegas secara hukum,” ujar Ananto Widagdo.

๐€๐ง๐š๐ฅ๐ข๐ฌ๐ข๐ฌ ๐ƒ๐ฎ๐ ๐š๐š๐ง ๐๐ž๐ฅ๐š๐ง๐ ๐ ๐š๐ซ๐š๐ง ๐“๐ข๐ฉ๐ข๐ค๐จ๐ซ

Dalam laporannya dengan nomor tanda terima 011/AD.LP/SM/X/AW/2025, Ananto menyertakan poin-poin krusial terkait dugaan tindak pidana korupsi:

๐Ÿ.๐๐š๐ฌ๐š๐ฅ ๐Ÿ‘ ๐”๐” ๐“๐ข๐ฉ๐ข๐ค๐จ๐ซ (๐๐ž๐ง๐ฒ๐š๐ฅ๐š๐ก๐ ๐ฎ๐ง๐š๐š๐ง ๐Š๐ž๐ฐ๐ž๐ง๐š๐ง๐ ๐š๐ง)

Bupati selaku penguasa aset daerah diduga menyalahgunakan kewenangannya karena tidak mengambil langkah eksekusi/pengosongan yang nyata. Pembiaran terhadap penyewa lama untuk terus menempati aset tanpa dasar hukum yang sah dapat dikategorikan sebagai tindakan yang menguntungkan orang lain atau korporasi.

Baca Juga :  Riko, Tinju, dan Harga Sebuah Pengabdian: Kisah Emas yang Terlupakan dari Sulawesi Selatan

๐Ÿ.๐Š๐ž๐ซ๐ฎ๐ ๐ข๐š๐ง ๐๐ž๐ ๐š๐ซ๐š ๐๐š๐ซ๐ข ๐’๐ž๐ค๐ญ๐จ๐ซ ๐๐€๐ƒ

Sikap ragu-ragu Pemkab dalam mengosongkan lahan menyebabkan hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Banner pengumuman sewa yang dipasang menjadi sia-sia karena calon penyewa baru tidak bisa masuk selama penyewa lama masih menguasai lokasi secara ilegal.

๐Ÿ‘.๐’๐š๐ง๐ค๐ฌ๐ข ๐‡๐ฎ๐ค๐ฎ๐ฆ

Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001, jika terbukti ada unsur kesengajaan dalam pembiaran aset yang merugikan keuangan negara, pelaku dapat diancam pidana penjara minimal 1 tahun hingga 20 tahun serta denda hingga Rp1 Miliar.

Baca Juga :  BNNP Jateng Gelar Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Alternatif di Kelurahan Gayamsari

๐€๐›๐š๐ข๐ค๐š๐ง ๐€๐ฌ๐ฉ๐ข๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐Œ๐š๐ฌ๐ฒ๐š๐ซ๐š๐ค๐š๐ญ

Ananto menegaskan bahwa pihaknya telah bersurat sebanyak tiga kali untuk mendorong Bupati segera bertindak tegas melakukan pengosongan. Namun, semua surat tersebut diabaikan.

“Masyarakat Banyumas geram. Bupati adalah mandataris rakyat yang seharusnya menjaga harta kekayaan daerah, bukan justru terlihat takut atau ragu menghadapi pihak-pihak yang menguasai aset negara secara tidak sah. Jika Pemkab tidak sanggup, biarkan Kejaksaan yang mengambil alih tindakan eksekusinya,” pungkasnya.(Tim/Levi)

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600