Sragen, Jateng – Polres Sragen menjadi tuan rumah kegiatan asistensi kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan penggunaan aplikasi Disaster Operation Reporting System (DORS) yang dipimpin langsung Karo Ops Polda Jawa Tengah Kombes Pol Basya Radyanandya.
Kegiatan ini dihadiri jajaran Polres Sragen dan Polres Karanganyar sebagai bentuk penguatan kemampuan personel dalam menghadapi potensi bencana di wilayah masing-masing.
Acara dibuka dengan sambutan Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, yang menyampaikan ucapan selamat datang serta apresiasi atas perhatian Karo Ops terhadap kesiapan jajaran.
Kapolres menegaskan bahwa asistensi ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan profesionalisme personel dalam pelayanan tanggap bencana berbasis teknologi.
“Polres Sragen siap menerima arahan serta melakukan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan personel dalam merespons bencana secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara yang berlangsung di Aula Satya Haprabu Mapolres Sragen, Wakapolres Sragen bersama para Pejabat Utama, serta Wakapolres Karanganyar didampingi personelnya.
Dalam arahannya, Kombes Pol Basya Radyanandya menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat jajaran Polres Sragen.
Ia menekankan bahwa asistensi ini bukan sekadar kegiatan formalitas, tetapi merupakan upaya untuk melihat sejauh mana Polres mampu memanfaatkan teknologi, khususnya aplikasi DORS, dalam mendukung kesiapsiagaan bencana.
“Kita diberi anugerah teknologi, maka kita harus menggunakannya untuk mempermudah tugas dan pelayanan kepada masyarakat. Setiap anggota Polri harus paham dan tidak boleh gagap teknologi,” tegasnya.
Kombes Basya juga meminta para Kapolsek dan anggota rutin melaksanakan sambang, khususnya ke masyarakat dan sekolah-sekolah, guna menyampaikan pesan kesiapsiagaan menghadapi bencana serta pentingnya keselamatan.
Tak hanya itu, ia mengingatkan agar personel aktif memanfaatkan berbagai fitur teknologi, termasuk platform meta pada perangkat masing-masing, sebagai sarana informasi dan komunikasi cepat saat terjadi kejadian darurat.
“Kami hadir langsung ke Polres untuk membantu mempersiapkan personel di lapangan. Kesiapan sejak dini akan menentukan keberhasilan operasi saat bencana terjadi,” tambahnya.
Asistensi kemudian dilanjutkan oleh Kabag Bin Ops AKBP Agus Puryadi, yang menyampaikan materi mendalam terkait manajemen penanggulangan bencana.
Ia menjelaskan tahapan mitigasi, analisis risiko, serta teknik pencarian korban dengan memanfaatkan K9 (anjing pelacak) untuk memaksimalkan kecepatan evakuasi.
Ia menguraikan bahwa bencana terbagi menjadi dua kategori besar, yakni Bencana alam tanah longsor, banjir, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, hingga letusan gunung berapi.
Bencana non-alam kegagalan teknologi, dampak modernisasi, epidemi, hingga wabah penyakit.
“Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat. Pemahaman yang tepat akan menentukan langkah penanganan yang efektif,” jelasnya.
AKBP Agus menambahkan bahwa apabila terjadi bencana yang menonjol di wilayah, perlu dibentuk komando berupa Posko Penanganan Bencana yang dipimpin langsung oleh Kapolres.
Dalam struktur tersebut, Pamapta di tiap Polres menjadi garda utama yang mengawal kesiapsiagaan dan kecepatan respons saat bencana terjadi.
Kegiatan asistensi ini menegaskan komitmen Polda Jawa Tengah dalam memperkuat kesiapan operasional jajaran Polres menghadapi berbagai potensi bencana.
Diharapkan dengan sinergi antara teknologi, kecepatan informasi, serta kemampuan personel, dalam pelaksanaan tugas di lapangan dapat berlangsung lebih optimal.
Mariyo
