Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

Bongkar Pawon Adang Bethak Karaton Solo, Hanya 8 Tahun Sekali!

10
×

Bongkar Pawon Adang Bethak Karaton Solo, Hanya 8 Tahun Sekali!

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

SURAKARTA_HARIANESIA.COM_Tradisi besar Adang Bethak Tahun Dal Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memasuki tahapan berikutnya yang tak kalah penting. Setelah prosesi utama digelar, pada Minggu (14/9/2025) dilaksanakan kegiatan bongkar pawon di Kagungandalem Gondorasan, sebuah prosesi yang selalu menyita perhatian karena hanya berlangsung delapan tahun sekali dalam kalender Jawa.

Sejak pagi, suasana kawasan Gondorasan dipenuhi rasa khidmat. Para abdidalem hadir dengan pakaian adat, bersiap melaksanakan tugas luhur yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian tradisi. Acara diawali dengan Wilujengan, doa bersama yang dipimpin abdidalem sebagai permohonan keselamatan serta kelancaran jalannya ritual.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Usai doa, prosesi bongkar pawon pun dimulai. Pawon yang sehari sebelumnya digunakan untuk memasak dalam tradisi Adang Bethak dibongkar dengan penuh tata krama oleh para abdidalem. Sentonodalem Kanjeng Pangeran Haryawan Wandiro Joyonagoro memimpin langsung jalannya pembongkaran, memastikan setiap tahapan berjalan sesuai pakem adat Karaton.

Baca Juga :  Habib Aboe Bakar Alhabsyi & Keluarga : Ucapkan" Selamat Hari Raya Idul Adha 1446.Hijriah

Tidak sekadar membongkar tungku, kegiatan ini menyimpan makna filosofis yang dalam. Segala sisa bahan, kayu bakar, hingga peralatan masak dari pawon tersebut dianggap memiliki nilai sakral karena telah digunakan dalam tradisi Adang Bethak. Nantinya, seluruh hasil pembongkaran akan dilarung ke Pantai Parangkusumo dalam upacara adat khusus, sebagai simbol penyucian sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga :  Rayakan HUT RI ke-79, Bendera Merah Putih Sepanjang 1000 Meter Jadi Viral

Tradisi ini bukan hanya ritual kebudayaan, melainkan juga warisan spiritual yang mengajarkan tentang kebersamaan, kesabaran, dan kesadaran manusia akan hubungan dengan Sang Pencipta. Karena itulah, prosesi bongkar pawon disebut sebagai salah satu inti dari rangkaian Adang Bethak Tahun Dal.

Menurut KPA. Dani Nur Adiningrat, selaku Pengageng Sasana Wilapa Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kegiatan ini adalah bentuk nyata dawuh dalem.

“Prosesi bongkar pawon ini merupakan dawuh dalem SISKS. Pakoe Boewono XIII, agar adat dan budaya Karaton tidak hanya dijaga, tetapi juga diamalkan sebagai warisan luhur yang harus diteruskan kepada generasi penerus,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ternyata APDESI Kabupaten Bogor Minta Mobil Siaga Desa untuk Kepentingan Masyarakat

Lebih lanjut, KPA. Dani menambahkan bahwa Karaton akan selalu menjaga agar tradisi semacam ini tetap berjalan.

“Adat istiadat Karaton Surakarta adalah napas kehidupan budaya Jawa. Dengan adanya dawuh dalem SISKS. Pakoe Boewono XIII, kita semua, khususnya abdidalem, diberi amanah untuk meneguhkan tekad melestarikan tradisi ini sampai kapan pun,” tegasnya.

Dengan demikian, prosesi bongkar pawon bukan sekadar rangkaian tambahan, tetapi menjadi bukti nyata bahwa Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tetap teguh menjaga adat dan budaya sebagai jati diri bangsa, serta menjadikannya pusaka hidup bagi anak cucu di masa depan.

Mariyo

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600