Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Investigasi

Diduga Asal-Asalan, Proyek Jaringan Retikulasi Rp604 Juta di Meruyung Depok Disorot Tajam

12
×

Diduga Asal-Asalan, Proyek Jaringan Retikulasi Rp604 Juta di Meruyung Depok Disorot Tajam

Sebarkan artikel ini
oplus_2
Banner Iklan Harianesia 468x60

Depok_HARIANESIA.COM_Proyek pengadaan dan pemasangan jaringan retikulasi di lingkungan RT 01, 03, dan 04 RW 01, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok dengan nilai fantastis mencapai Rp604.013.867,82 yang dikerjakan oleh PT Lusindonauli Putra Mandiri kini menuai sorotan tajam.

Dari hasil pantauan media ini di lapangan, pekerjaan yang seharusnya berstandar tinggi justru dinilai janggal dan terkesan dikerjakan asal-asalan. Saat dikonfirmasi, pelaksana lapangan bernama Dicky menyebut bahwa pipa yang digunakan hanya berukuran 2 inci dengan panjang keseluruhan sekitar 2 kilometer.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Lebih mencengangkan lagi, tanah galian yang seharusnya ditangani dengan prosedur tepat justru dimasukkan begitu saja ke dalam karung untuk ditumpuk di perempatan. “Karung yang dipakai ya karung beras, hasil tanah dari galian,” ujarnya.

Baca Juga :  Gawat! Masjid di Area Balai Kota Depok Rawan Pencurian

Ketika ditanya apakah spesifikasi yang digunakan sudah sesuai standar aturan dan perencanaan teknis, jawaban yang keluar dari pelaksana justru membuat publik semakin heran. “Saya tidak tahu pak, saya baru di Depok. Sebelumnya saya di Bekasi Timur,” ungkap Dicky pada Kamis (21/8/2025).

Pernyataan tersebut jelas menimbulkan tanda tanya besar: apakah proyek ratusan juta rupiah ini benar-benar diawasi sesuai aturan, atau justru dibiarkan berjalan dengan kualitas ala kadarnya?

Baca Juga :  Eksponen Aktifis 98 Laporkan Hilangnya Kaesang Pangarep ke Polda Metro Jaya

Masyarakat pun berhak mempertanyakan kinerja kontraktor dan juga instansi terkait, mengingat anggaran yang digunakan bukanlah angka kecil. Dengan nilai miliaran rupiah APBD yang dikucurkan untuk proyek infrastruktur, publik menuntut transparansi, profesionalisme, dan kepastian mutu, bukan sekadar proyek asal jadi yang berpotensi merugikan rakyat.(HR)

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600