HukumInvestigasi

Proyek Drainase di Jalan Pertanian Depok Diduga Sarat Ketidaksesuaian: Anggaran Ratusan Juta Dipertanyakan

160

Depok – Proyek drainase lingkungan yang tengah digarap di Jalan Pertanian, Kelurahan Cipayung Jaya, Kota Depok, menuai sorotan tajam. Dugaan ketidaksesuaian spesifikasi teknis dan lemahnya pengawasan menjadi pertanyaan besar atas proyek yang menelan anggaran publik sebesar Rp111 juta lebih ini.

Pantauan langsung tim media pada Rabu (4/6) mengungkap indikasi bahwa pekerjaan tembok penahan tanah (TPT) tidak dikerjakan sesuai gambar rencana. Secara kasat mata, bentuk fisik pasangan batu diduga tidak mengikuti desain trapesium sebagaimana mestinya. Tak hanya itu, adukan mortar diduga tidak dicampur menggunakan molen sebagaimana praktik konstruksi yang ideal dan profesional.

Lebih mengkhawatirkan lagi, pekerjaan pasangan udith diduga dilakukan tanpa lantai kerja, yang berpotensi melemahkan struktur dan mengurangi umur teknis bangunan. Hal ini tentu berimplikasi serius pada mutu, keselamatan lingkungan, dan akuntabilitas penggunaan dana publik.

Ketika dikonfirmasi, Agung selaku konsultan pengawas proyek menyatakan bahwa pekerjaan pasangan batu “sudah sesuai gambar.” Namun, ia tidak bisa memastikan kualitas adukan mortar karena, menurut pengakuannya, saat pekerjaan tersebut berlangsung ia tidak berada di lokasi.

“Molen memang tidak tercantum dalam RAB. Saya juga kebetulan tidak di lokasi saat adukan mortar dikerjakan, jadi belum bisa memastikan,” kata Agung tanpa memberikan keterangan lebih lanjut soal pengawasan mutu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

 

Pernyataan ini justru memperkuat dugaan lemahnya pengawasan teknis di lapangan. Ketidakhadiran konsultan pada saat pekerjaan krusial berlangsung menjadi tanda tanya besar atas integritas dan profesionalisme dalam proyek ini.

Sementara itu, Maksum, selaku mandor proyek, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp tidak memberikan jawaban, menambah daftar kejanggalan dalam proyek yang dilaksanakan oleh CV. Sola Gracia ini. Proyek tersebut dijadwalkan rampung dalam 45 hari kalender dan dikawal oleh konsultan supervisi dari CV. Greedy N Friends.

Proyek ini adalah bagian dari program pembangunan infrastruktur lingkungan yang menggunakan dana publik. Namun dengan sederet indikasi ketidaksesuaian, publik patut curiga: apakah proyek ini benar-benar ditujukan untuk kepentingan masyarakat atau hanya sekadar formalitas penghabisan anggaran?

Tim redaksi beritakita.id masih terus menelusuri kebenaran di balik proyek ini dan akan terus melakukan verifikasi lanjutan di lapangan. ( Tim )

Exit mobile version