Probolinggo – Senin (29/12/2025) siang, Mapolres Probolinggo Kota menjadi panggung kemenangan bersama. Dalam konferensi pers akhir tahun, Polres Probolinggo Kota memamerkan capaian kinerja yang mengesankan: tren keamanan yang membaik, mulai dari penurunan kasus narkotika dan kecelakaan lalu lintas, hingga penyelesaian perkara kejahatan yang melampaui target.
“Semua ini hasil kerja keras seluruh jajaran, polsek, dan dukungan masyarakat yang penuh,” ujar Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, S.I.K., M.I.K. “Kita tegak tegas dalam penegakan hukum, tapi selalu meletakkan perlindungan dan pelayanan masyarakat di atas segalanya.”
Narkoba Turun, Tapi “Jaringan Besar” Terbongkar
Di ranah pemberantasan narkotika, Satresnarkoba dan polsek jajaran mencatat penurunan 12,35% – dari 81 kasus (2024) menjadi 71 kasus (2025). Total tersangka mencapai 88 orang, dengan 76 di antaranya adalah pengedar dan 12 pemakai.
Yang paling menonjol: meski jumlah kasus turun, volume barang bukti melonjak signifikan. Polisi berhasil menyita 1.234,61 gram sabu, 12.347 pil trihexyphenidyl, 4.555 pil dextro, dan 2 pil ekstasi. “Kita fokus membongkar jaringan dan bandar, bukan cuma menangkap pemakai semata,” tegas AKBP Rico.
Salah satu keberhasilan menonjol adalah pengungkapan peredaran sabu di Pulau Gili Ketapang – kawasan wisata yang rawan tercoreng. “Kita akan pastikan ini yang terakhir. Koordinasi lintas sektor terus berjalan agar Gili benar-benar bersih dari narkoba,” janjinya.
Pelanggaran Naik, Tapi “Nyawa Diselamatkan”
Di bidang lalu lintas, Satlantas mencatat peningkatan pelanggaran sebesar 18,03% – dari 16.953 kasus (2024) menjadi 20.067 kasus (2025). Terdapat 3.083 tilang, 16.110 teguran, dan 874 penindakan ETLE Mobile, dengan total denda Rp119.250.000.
Namun, tujuan utama penindakan tercapai: angka kecelakaan lalu lintas turun 20% – dari 246 kasus (2024) menjadi 200 kasus (2025). Korban meliputi 43 orang meninggal, 6 luka berat, dan 291 luka ringan, dengan kerugian materiil Rp164.150.000. “Kita tingkatkan penindakan untuk menyelamatkan nyawa, bukan cuma ngambil denda,” jelasnya.
Penyelesaian Kejahatan Mencapai 120,1% – Tapi KDRT & Kejahatan Seksual Naik
Di bidang reserse kriminal, Polres menangani 209 laporan polisi dan menyelesaikan 251 kasus – mencapai tingkat penyelesaian 120,1%. Jenis kejahatan terbanyak adalah pencurian (33 kasus), penganiayaan (32 kasus), perlindungan anak (30 kasus), KDRT (25 kasus), dan penipuan (15 kasus).
Beberapa kasus menonjol yang diungkapkan antara lain ledakan bondet, curas, kekerasan seksual, pembuangan bayi, dan pengeroyokan. Namun, ada catatan perhatian: kasus KDRT dan kejahatan seksual mengalami peningkatan. Sebagai tanggapan, satuan khusus akan dibentuk pada awal 2026. “Penanganan harus lebih cepat, sensitif, dan memberikan keadilan bagi korban,” ujar AKBP Rico.
Ribuan Barang Bukti Dimusnahkan – Komitmen 2026: “Presisi, Humanis, Responsif”
Dalam rangkaian acara, Polres juga memusnahkan berbagai barang bukti, antara lain 2.546 botol minuman keras, 73 knalpot brong, 9 velg tidak standar, dan 5 kendaraan tidak sesuai spesifikasi – sebagai bukti komitmen menjaga ketertiban.
Mengakhiri acara, Kapolres menegaskan komitmen tahun depan: “Kami akan terus hadir di tengah masyarakat, responsif terhadap laporan, tegas terhadap pelaku kejahatan, dan tetap humanis. Keamanan dan kenyamanan warga Probolinggo adalah prioritas nomor satu.”
Editor Romo Kefas
