Tangerang,-Aktivis demokrasi asal kota Tangerang Petrus Herman menolak upaya pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto.
“Soeharto adalah simbol kediktatoran dan pelanggaran HAM berat. Tidak ada alasan bagi kita untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada orang yang telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Petrud Herman dalam keteranganya Kamis (6/11/2025).
Petrus Herman menuntut pemerintah untuk tidak memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto dan sebaliknya meminta pemerintah untuk mengusut dan memproses hukum para pelaku pelanggaran HAM berat yang terjadi pada masa pemerintahannya.
“Gelar pahlawan nasional harus diberikan kepada mereka yang benar-benar berjuang untuk kebebasan dan keadilan, bukan kepada mereka yang telah melakukan kejahatan terhadap rakyat,” tambah Petrus.
Dirinya menegaskan ini merupakan bagian dari upaya masyarakat sipil untuk menolak upaya pemerintah yang dinilai ingin melupakan sejarah kelam masa lalu dan memberikan amnesti kepada para pelaku pelanggaran HAM berat, dan untuk itu saya menolak lupa, ungkapnya.
Lebih lanjut Petrus Herman Katakan
*”Penolakan terhadap gelar Soeharto sebagai pahlawan nasional telah menjadi isu yang kontroversial di Indonesia. Banyak pihak yang menentang pemberian gelar tersebut karena Soeharto dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran HAM berat dan kediktatoran selama masa pemerintahannya”*.
Alasan penolakan tersebut antara lain, Soeharto dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan massal pada tahun 1965-1966, yang diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang, Soeharto juga dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran HAM berat lainnya, seperti penembakan misterius (Petrus) pada tahun 1980-an dan penindasan terhadap gerakan separatis di Aceh dan Papua.
Petrus menandaskan Soeharto dianggap telah melakukan korupsi dan nepotisme selama masa pemerintahannya, yang telah merugikan negara dan rakyat Indonesia.
Banyak aktivis demokrasi, organisasi masyarakat sipil, dan keluarga korban pelanggaran HAM berat yang telah menentang pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto. Mereka meminta pemerintah untuk tidak melupakan sejarah kelam masa lalu dan untuk memproses hukum para pelaku pelanggaran HAM berat.
Maka, dalam menyambut Hari Pahlawan Yang Beberapa hari lagi akan kita peringati sebagai anak bangsa yang tidak
boleh lupakan sejarah, saya tegaskan
“Soeharto bukan pahlawan, tapi penjahat kemanusiaan. Jangan pernah lupakan sejarah JASMERAH kelam masa lalu. Tolak gelar pahlawan nasional untuk Soeharto!” Pungkasnya. ( D. WahYudi)
