EdukasiPolitik

Menuju Kota Bekasi Inklusif dan Ramah Lingkungan : Tri Adhianto Targetkan 1000 Taman Baru

Menuju Kota Bekasi Inklusif dan Ramah Lingkungan : Tri Adhianto Targetkan 1000 Taman Baru
Menuju Kota Bekasi Inklusif dan Ramah Lingkungan : Tri Adhianto Targetkan 1000 Taman Baru

Kota Bekasi – Harianesia Calon Walikota Bekasi, Tri Adhianto menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program pembangunan 1000 taman di Kota Bekasi. Program ini merupakan kelanjutan dari upaya sebelumnya dimana sudah cukup banyak taman yang tersebar di berbagai wilayah Kota Bekasi.

Menuju Kota Bekasi Inklusif dan Ramah Lingkungan : Tri Adhianto Targetkan 1000 Taman Baru 2

Tri Adhianto mengatakan, taman-taman ini bukan hanya sekadar penghijauan, tetapi juga akan dirancang untuk menjadi ruang terbuka hijau yang ramah bagi semua kalangan, termasuk anak-anak, lansia, dan disabilitas.

“Saat saya menjabat (Plt. Walikota Bekasi), sudah ada sekitar 300an taman yang berhasil kita wujudkan. Ke depan, kita akan menambah hingga 1000 taman di seluruh Kota Bekasi. Ini akan menjadi ruang yang aman, nyaman, dan inklusif, tempat warga bisa bersosialisasi, bermain, dan berolahraga, khususnya di perkampungan” jelas Tri Adhianto ketika di temui di Bekasi Selatan (15/10).

Menuju Kota Bekasi Inklusif dan Ramah Lingkungan : Tri Adhianto Targetkan 1000 Taman Baru 3

Pembangunan taman yang juga difokuskan di perkampungan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bekasi dengan menyediakan ruang publik yang bisa diakses oleh semua kalangan. Nantinya, taman-taman ini akan dilengkapi dengan fasilitas sarana olahraga, wifi, lalu area bermain anak yang aman, serta fasilitas yang memudahkan oleh lansia dan penyandang disabilitas.

“Kami akan memastikan taman-taman yang kita bangun dapat diakses oleh semua kalangan, baik itu anak-anak yang ingin bermain, lansia yang ingin berolahraga ringan, maupun saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik dengan fasilitas yang lengkap seperti wifi, arena bermain anak dan sarana olahraga. Kota Bekasi harus menjadi kota yang inklusif bagi semua warganya,” tambah Tri.

Tri menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat dalam perawatan taman-taman ini, sehingga keberlanjutannya bisa terjaga dengan baik. Salah satu langkah inovatif yang diusulkan adalah pemberian dana operasional Rp100 juta per tahun kepada setiap RW, agar mereka bisa merencanakan pembangunan wilayahnya secara mandiri. Dana ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perawatan taman, perbaikan jalan, atau pemasangan CCTV di lingkungan sekitar.

“Rencana kerja RW kan yang paling memahami kebutuhan masing-masing wilayah, jadi uang itu kita serahkan untuk dikelola langsung oleh para RW supaya bisa langsung mengeksusi permasalahan yang memang butuh penanganan cepat. Tentu saja, ini akan tetap ada pengawasan agar manfaatnya tepat sasaran, dan ini beda dengan usulan Musrenbang yang biasanya lebih besar cakupannya,” ujar Tri Adhianto.

Dengan adanya skema ini, diharapkan perawatan taman di berbagai wilayah Kota Bekasi bisa dilakukan lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing lingkungan, sekaligus memberikan rasa kepemilikan yang lebih tinggi kepada warga terhadap ruang hijau di sekitarnya.

Dengan adanya penambahan 1000 taman, Tri berharap dapat membawa Kota Bekasi menjadi kota yang lebih sehat, hijau, dan ramah lingkungan. Ruang terbuka hijau ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental warga, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya melestarikan lingkungan.

“Ini adalah langkah nyata untuk menjadikan Bekasi kota yang lebih baik dan lebih manusiawi. Kota hijau, bebas polusi, ramah anak, lansia, dan disabilitas adalah masa depan yang ingin kita capai bersama,” tutupnya.

Reporter : R_Kfs74D/Blue Cross

Menhan Sjafrie Tinjau Penertiban Tambang Timah Ilegal di Hutan Produksi Bangka Tengah Bangka Tengah – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung operasi penertiban tambang timah ilegal yang dilakukan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) di Dusun Nadi, Bangka Tengah, Rabu (19/11/2025). Kunjungan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah memperketat pengawasan terhadap aktivitas pertambangan di kawasan hutan produksi—wilayah yang seharusnya dilindungi dari eksploitasi tanpa izin. Dalam peninjauan tersebut, Sjafrie menerima laporan bahwa aktivitas penambangan berlangsung di area seluas 262,85 hektare, seluruhnya beroperasi tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH/PPKH). Ketiadaan izin tersebut menguatkan dugaan bahwa praktik tambang ilegal ini telah berlangsung lama dan dilakukan secara terorganisir dengan dukungan peralatan berat. “Penertiban ini bukan sekadar persoalan administrasi. Ini menyangkut keamanan, kerusakan lingkungan, dan tata kelola sumber daya alam yang wajib dipatuhi,” tegas Sjafrie saat meninjau lokasi. Satgas PKH melaporkan sejumlah titik tambang sudah ditutup, sementara alat berat diamankan sebagai barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut. Pemerintah pusat juga menegaskan akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan aparat penegak hukum guna memastikan aktivitas ilegal tidak kembali muncul. Di Kepulauan Bangka Belitung—wilayah yang sejak lama berada dalam tekanan eksploitasi pertambangan—langkah penertiban ini menjadi ujian konsistensi negara dalam menjaga kawasan hutan produksi dari alih fungsi ilegal. Sejumlah penelitian lembaga independen juga mencatat bahwa aktivitas tambang ilegal berkontribusi signifikan terhadap sedimentasi sungai, penurunan kualitas tanah, hingga memicu konflik lahan dengan masyarakat sekitar. Kementerian Pertahanan memastikan operasi penertiban akan dilanjutkan hingga seluruh wilayah bermasalah benar-benar bersih dari aktivitas ilegal. “Kita ingin memastikan kawasan ini kembali pada fungsi ekologisnya dan aturan negara ditegakkan tanpa kompromi,” ujar Sjafrie. (HR)
Edukasi

Bangka Tengah_HARIANESIA.COM_Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung operasi…

Exit mobile version