Bekasi – Bagi banyak keluarga penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemenuhan gizi tidak berhenti saat makanan diterima di posyandu. Justru di rumah, tantangan sesungguhnya dimulai: bagaimana memastikan asupan gizi yang diperoleh dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi tumbuh kembang anak.
Ahli Gizi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Dahliana, menegaskan bahwa keberhasilan Program MBG sangat bergantung pada kesinambungan pola makan di tingkat keluarga. Menurutnya, distribusi makanan hanyalah langkah awal dari proses panjang menjaga gizi anak.
“Program akan sulit berkelanjutan kalau berhenti di distribusi. Dampak yang sesungguhnya justru dijaga melalui kebiasaan makan di rumah,” ujar Dahliana saat ditemui, Rabu (24/12).
Ia menjelaskan, tanpa perubahan pola konsumsi sehari-hari, manfaat gizi dari Program MBG berisiko hanya bersifat sementara. Karena itu, edukasi menjadi bagian tak terpisahkan dari program ini.
Peran strategis kader posyandu pun semakin terasa. Selain menyalurkan makanan bergizi, para kader juga aktif memberikan pemahaman kepada ibu-ibu penerima manfaat agar makanan MBG tidak dipandang sebagai bantuan sesaat.
“Kalau makanan itu hanya dianggap jatah hari ini, dampaknya cepat habis. Kami selalu mengingatkan bahwa ini bagian dari pola makan, bukan sekadar sekali makan,” kata Rina, Kader Posyandu Mawar 1 di Jatiwaringin.
Interaksi singkat namun rutin antara kader dan ibu penerima manfaat tersebut membantu membentuk cara pandang baru terhadap Program MBG. Makanan yang dibawa pulang dari posyandu menjadi bagian dari rutinitas keluarga, bukan sekadar bantuan harian.
Di lingkungan rumah, peran ibu menjadi kunci utama dalam menjaga kesinambungan gizi. Mulai dari mengatur jadwal makan anak, menyesuaikan porsi, hingga memastikan menu di rumah tetap seimbang.
“Saya jadi berpikir, kalau hari ini sudah dapat dari MBG, di rumah harus bagaimana supaya gizinya tidak terputus,” ujar Lesti, salah satu penerima manfaat.
Proses tersebut memang berjalan perlahan, melalui kebiasaan-kebiasaan sederhana yang dilakukan setiap hari. Namun, jika konsisten, dampaknya diyakini mampu memberikan perubahan besar terhadap status gizi keluarga.
Melalui Program Makan Bergizi Gratis, pemerintah menegaskan bahwa upaya menjaga gizi masyarakat bukan hanya soal intervensi besar, melainkan rangkaian langkah kecil yang saling terhubung dari posyandu ke rumah, dari satu hari ke hari berikutnya demi memastikan keberlanjutan gizi benar – benar terjaga.
