Edukasi

Mengalirkan Doa di Kadilangu: Ziarah Atas Perintah PB XIV oleh Utusandalem Karaton Surakarta

Demak, Kadilangu_HARIANESIA.COM_ Rombongan Sentonodalem dan abdidalem Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melaksanakan ziarah dan prosesi adat di Makam Sunan Kalijaga Kadilangu, Demak, pada hari ini. Kegiatan sakral ini dilaksanakan atas dhawuh dalem Sri Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (S.I.S.K.S) Pakoe Boewono XIV, sebagai bagian dari pelestarian tradisi dan paugeran adat Karaton Surakarta.

Rombongan dipimpin oleh KP. Suparno Adiningrat selaku Utusandalem, yang dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa prosesi ini merupakan amanah langsung dari Sinuhun PB XIV.

“Prosesi upacara saat ini atas dhawuh dari S.I.S.K.S Pakoe Boewono XIV, yang mana upacara seperti ini sudah menjadi paugeran adat dan tradisi Karaton,” ungkap KP. Suparno Adiningrat.

Ziarah ke makam leluhurdalem Sunan Kalijaga memiliki kedudukan historis dan spiritual yang sangat penting. Sunan Kalijaga merupakan tokoh besar Wali Sanga yang meninggalkan warisan ilmu, wejangan, laku spiritual, serta nilai kesantunan Jawa yang menjadi fondasi kuat berdirinya Karaton Surakarta hingga kini.

Dalam prosesi doa yang berlangsung khusyuk, KRT. Maulana Dipuro, Ulama Karaton Surakarta, memberikan penegasan tentang hubungan erat antara Karaton Surakarta dan Kadilangu.

“Sinuhun Pakoe Boewono XIV adalah keturunan dari Sunan Kalijaga, baik secara nasab maupun secara sanad. Setelah ini, melalui dhawuh Sinuhun, kami akan bersinergi dengan trah Sunan Kalijaga untuk menjaga hubungan erat Kadilangu dengan Karaton. Harapannya, berkah karomah Sunan Kalijaga menjadi perantara kesehatan, kekuatan, panjang umur, dan kewaskitaan dari Tuhan Yang Maha Esa bagi Sinuhun Pakoe Boewono XIV,” ujar KRT. Maulana Dipuro.

Kegiatan ziarah ini menjadi simbol hubungan spiritual dan genealogis yang terus dijaga oleh Karaton Surakarta. Selain sebagai wujud bakti kepada leluhur, prosesi ini juga memperkuat sinergi antara trah Karaton Surakarta dan trah Sunan Kalijaga, menjaga nilai-nilai Islam Jawa, serta memastikan paugeran adat tetap hidup dari generasi ke generasi.

Ziarah atas dhawuh dalem Sinuwun PB XIV ini sekaligus meneguhkan bahwa Karaton Surakarta Hadiningrat tetap menjunjung tinggi laku spiritual, adab, dan tradisi sebagai warisan para wali dan leluhur tanah Jawa.

Mariyo

Exit mobile version