TNI-POLRI

Ketua RW/RT Sekecamatan Pati Dikumpulkan! Satlantas Polresta Pati Beberkan Strategi Baru Tekan Kecelakaan

Pati – Satlantas Polresta Pati melanjutkan upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas melalui Program Intensifikasi Keselamatan Transportasi berbasis domisili korban. Kamis (20/11/2025) pukul 08.30 WIB hingga selesai, jajaran Satlantas bersama Jasa Raharja, Dishub, dan Pemerintah Kecamatan Pati menggelar sosialisasi dengan menyasar ketua RW dan RT se-Kecamatan Pati.

 

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Kecamatan Pati itu dihadiri puluhan aparatur wilayah. Mereka dibekali pemahaman pencegahan kecelakaan dari level paling dekat dengan masyarakat. “RW dan RT adalah garda terdekat dengan warga, sehingga perannya sangat strategis dalam kampanye keselamatan,” ujar Kasat Lantas Polresta Pati Kompol Riki Fahmi Mubarok mewakili Kapolresta Pati.

 

Program ini dirancang untuk memperkuat kemampuan aparatur wilayah dalam mendeteksi potensi kerawanan di wilayah masing-masing. Mulai dari perilaku berkendara warganya, akses jalan, hingga budaya tertib berlalu lintas. “Perubahan perilaku harus dimulai dari lingkungan tempat tinggal. Itu sebabnya kami libatkan mereka,” lanjut Kompol Riki.

 

Materi kegiatan diisi oleh Jasa Raharja terkait mekanisme pembayaran santunan, paparan keselamatan oleh Kanit Kamsel Iptu Gunawan Sutrisno dan Kasubnit Kamsel Aiptu Anung Sudarsono, hingga pembahasan rambu lalu lintas oleh Dishub Pati. “Keselamatan adalah kerja bersama. Semua pihak kami ajak duduk satu meja,” tegas Kompol Riki.

 

Kompol Riki juga menyinggung bahwa kecelakaan di Pati masih didominasi pelanggaran dasar seperti tidak memakai helm dan melawan arus. Ia menyebut RW/RT bisa berperan sebagai pengingat paling efektif. “Satu teguran kecil dari ketua RW atau RT bisa menyelamatkan satu keluarga dari tragedi,” ujar dia.

 

Dalam sesi diskusi, sejumlah RW/RT menyampaikan persoalan minimnya rambu dan penerangan jalan di lingkungan mereka. Menanggapi itu, Kompol Riki memastikan pihaknya siap menindaklanjuti. “Silakan laporkan titik rawannya. Kami siap berkoordinasi dengan Dishub untuk perbaikannya,” katanya.

 

Menjelang akhir kegiatan, seluruh peserta mendeklarasikan diri sebagai Agen Keselamatan Transportasi. Mereka menyatakan siap mengawal perubahan budaya berlalu lintas dari tingkat desa. “Ketika RW dan RT bergerak, efeknya akan terasa di seluruh Kecamatan dan Desa,” tutur Kompol Riki memberi apresiasi.

 

Kompol Riki menegaskan program semacam ini akan terus diperluas ke kecamatan lain sebagai bagian dari Operasi Zebra Candi 2025. “Tujuan utama kami bukan sekadar penegakan hukum, tapi menyelamatkan masyarakat dari risiko kecelakaan,” tutupnya.

 

Mariyo

Exit mobile version