MATARAM_HARIANESIA.COM_Kementrian Koordinator Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menggelar Literasi Keamanan Siber di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (11/9/2025). Kegiatan itu sebagai langkah dalam menjaga keamanan siber di seluruh pelosok negeri.
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam, Marsekal TNI Eko Dono Indarto, menegaskan bahwa keamanan siber merupakan bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, penegak hukum, akademisi, hingga generasi muda mutlak diperlukan.
“Setiap langkah untuk memperkuat kapasitas keamanan siber harus berpijak pada tata kelola yang baik, kepatuhan hukum, etika digital, serta kesadaran kolektif masyarakat,” ujar Eko Dono.
Ia menambahkan, tujuannya adalah mewujudkan ruang digital yang aman, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Eko Dono menyoroti posisi strategis NTB, yang tidak hanya memiliki destinasi wisata internasional seperti Mandalika, tetapi juga sebagai simpul konektivitas dan stabilitas nasional.
“Ketahanan digital NTB adalah bagian integral dari ketahanan nasional. Dengan posisinya yang strategis, NTB tidak hanya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga benteng dalam menjaga kedaulatan ruang digital nasional,” katanya.
Menurutnya, masyarakat tidak bisa menolak arus digitalisasi, tetapi dapat mengarahkannya agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Ancaman Kebocoran Data dan Serangan Siber
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Brigjen TNI Berty B.W. Sumakud, memaparkan data tingginya ancaman di dunia digital.
Berdasarkan data dari perusahaan virtual network (PVN) Belanda, periode Januari 2020 hingga Januari 2024, tercatat sekitar 3,96 miliar akun digital yang mengalami kebocoran data (data breach) di 250 negara.
“Selain itu, serangan siber juga mengakibatkan kerusakan dan gangguan pada Sistem Elektronik dan infrastruktur informasi vital. Oleh karenanya, sangat penting untuk menjaga data pribadi dan ruang siber kita,” tegas Berty.
Langkah-Langkah Perlindungan Diri
BSSN memberikan sejumlah tips untuk melindungi data pribadi masyarakat agar tidak bocor:
1. Lakukan penyimpanan data berlapis dengan membuat salinan (backup).
2. Ikuti literasi untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah serangan siber.
3. Amankan gadget dengan perangkat lunak yang diperbarui.
4. Perkuat kata sandi dengan kombinasi yang unik dan sulit ditebak.
Berty menekankan, literasi keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar masyarakat, khususnya di NTB, mampu berdiri teguh menghadapi ancaman di ruang digital.