Bandung_HARIANESIA.COM_GMOCT (16/10/2025) – Insiden kurang menyenangkan terjadi di lingkungan Dinas Ciptabintar Kota Bandung, Rabu (15/10), ketika Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal), Rita Syafira, menunjukkan sikap yang dinilai tidak profesional dan kurang beretika saat menerima kunjungan sejumlah wartawan. Informasi ini diperoleh GMOCT dari laporan media online Matainvestigasi.com.
Kejadian bermula saat tiga pewarta dari berbagai media, termasuk U, S, dan Y, hendak melakukan konfirmasi terkait dugaan ketidaksesuaian prosedur administrasi dalam proyek pembangunan di kawasan Ciumbuleuit, KBU, tepatnya di Jl. Cipaku XI yang berdekatan dengan Ledeng Cidadap. Proyek ini diduga melibatkan unsur dinas terkait.
Menurut keterangan yang dihimpun, saat para wartawan tiba di ruangan Rita, yang bersangkutan sedang memutar ceramah keagamaan dengan volume cukup keras. Permintaan untuk mengecilkan volume suara agar proses tanya jawab dapat berjalan kondusif justru ditanggapi dengan kurang baik.
“Saya lagi dzikir siang tanggung, emangnya kenapa kepanasan yah,” ujar Rita seperti ditirukan oleh salah seorang pewarta, sebelum meninggalkan ruangan.
Situasi semakin memanas ketika Rita kembali ke ruangan dan melontarkan kata-kata yang dianggap provokatif, bahkan mencoba mengadu domba antara wartawan dengan petugas keamanan. “Kata security kalian bicara security tidak boleh mengarahkan wartawan,” ucapnya dengan nada ketus.
Ketegangan ini sempat menarik perhatian sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lantai dua, yang kemudian turun tangan untuk menenangkan situasi. Meskipun demikian, konfirmasi terkait isu proyek tetap dilanjutkan dengan kehadiran dua ASN lain, B dan MF, yang memberikan jawaban atas pertanyaan dari media.
Para pewarta yang hadir merasa kecewa dengan sikap Rita yang dinilai terlalu emosional dan tidak profesional. “Selama menjalankan tugas jurnalistik, baru kali ini kami bertemu pejabat yang begitu sensitif hanya karena permintaan untuk mengecilkan volume suara,” ungkap S, salah satu pewarta.
Petugas keamanan di lantai bawah bahkan sempat meminta maaf kepada para pewarta, menganggap insiden tersebut sebagai kesalahpahaman. Sementara itu, Rita tetap menunjukkan sikap dingin dan kurang ramah.
Sikap Rita ini sangat disayangkan, mengingat pentingnya menjaga komunikasi dan etika antara pejabat publik dan media, terutama dalam situasi yang menyangkut kepentingan publik. Keterbukaan informasi dan sikap saling menghormati seharusnya menjadi bagian dari budaya birokrasi di Kota Bandung.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas Ciptabintar, Ruli, belum memberikan tanggapan terkait insiden ini. Sikap bungkam Ruli selaku pimpinan dipertanyakan, mengingat pentingnya pembinaan etika dan profesionalisme di lingkungan kerja. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas pembinaan yang dilakukan oleh Walikota Bandung terhadap jajaran di bawahnya.(Levi)
#noviralnojustice
Team/Red
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
Editor: