Depok_HARIANESIA.COM_Proyek pengadaan dan pemasangan jaringan retikulasi di lingkungan RT 01, 03, dan 04 RW 01, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok dengan nilai fantastis mencapai Rp604.013.867,82 yang dikerjakan oleh PT Lusindonauli Putra Mandiri kini menuai sorotan tajam.
Dari hasil pantauan media ini di lapangan, pekerjaan yang seharusnya berstandar tinggi justru dinilai janggal dan terkesan dikerjakan asal-asalan. Saat dikonfirmasi, pelaksana lapangan bernama Dicky menyebut bahwa pipa yang digunakan hanya berukuran 2 inci dengan panjang keseluruhan sekitar 2 kilometer.
Lebih mencengangkan lagi, tanah galian yang seharusnya ditangani dengan prosedur tepat justru dimasukkan begitu saja ke dalam karung untuk ditumpuk di perempatan. “Karung yang dipakai ya karung beras, hasil tanah dari galian,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah spesifikasi yang digunakan sudah sesuai standar aturan dan perencanaan teknis, jawaban yang keluar dari pelaksana justru membuat publik semakin heran. “Saya tidak tahu pak, saya baru di Depok. Sebelumnya saya di Bekasi Timur,” ungkap Dicky pada Kamis (21/8/2025).
Pernyataan tersebut jelas menimbulkan tanda tanya besar: apakah proyek ratusan juta rupiah ini benar-benar diawasi sesuai aturan, atau justru dibiarkan berjalan dengan kualitas ala kadarnya?
Masyarakat pun berhak mempertanyakan kinerja kontraktor dan juga instansi terkait, mengingat anggaran yang digunakan bukanlah angka kecil. Dengan nilai miliaran rupiah APBD yang dikucurkan untuk proyek infrastruktur, publik menuntut transparansi, profesionalisme, dan kepastian mutu, bukan sekadar proyek asal jadi yang berpotensi merugikan rakyat.(HR)