EdukasiUncategorized

Demokrasi Kopi Partisipasi Masyarakat, Wacana Kertas atau Realita Lapangan?

Jakarta, _ Demokrasi di Indonesia seringkali hanya tinggal wacana di atas kertas. Rapat-rapat dan keinginan untuk dihormati tak cukup untuk mewujudkan demokrasi yang substansial. Realitasnya, “banyak kaki tapi tak ada real lapangan” – kekuasaan terpusat di tangan segelintir elit yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dan popularitas daripada kesejahteraan rakyat. “Demokrasi kopi”, walaupun mencerminkan partisipasi masyarakat dalam diskusi publik, tetaplah tak cukup untuk menjamin demokrasi yang efektif dan berkelanjutan.

Demokrasi sejati membutuhkan partisipasi aktif warga negara dalam pemilu, pengambilan keputusan publik, dan pengawasan pemerintah. Transparansi dan akuntabilitas pemerintah, perlindungan hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan hukum, serta lembaga-lembaga demokrasi yang kuat dan independen, merupakan pilar-pilar yang tak bisa diabaikan. Tanpa itu semua, demokrasi hanyalah mimpi.

Namun, di tengah realitas tersebut, muncul pula inisiatif positif dari masyarakat sipil. Sebagai contoh, kampanye “Waspada! Tolak Calo Sekolah Negeri” menunjukkan upaya untuk memperjuangkan transparansi dalam penerimaan murid baru di sekolah negeri dan menolak praktik-praktik calo yang merugikan. Inisiatif seperti ini patut diapresiasi sebagai bentuk partisipasi aktif warga negara dalam mengawasi dan memperbaiki sistem.

Ironisnya, gerakan-gerakan masyarakat yang mulia ini terkadang ternodai oleh kepentingan pribadi atau politik. Niat baik untuk memperjuangkan transparansi dalam pendidikan bisa menjadi bumerang jika dibajak untuk kepentingan tertentu. Ini menunjukkan betapa rapuhnya demokrasi jika tidak dibarengi dengan integritas dan niat tulus dari semua pihak.

Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar retorika. Kita butuh aksi nyata, partisipasi yang bertanggung jawab, dan kepemimpinan yang berintegritas untuk mewujudkan demokrasi yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat. Jangan sampai demokrasi hanya menjadi panggung sandiwara bagi para elit, tetapi menjadi wadah bagi seluruh rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri.

(DN)

Menhan Sjafrie Tinjau Penertiban Tambang Timah Ilegal di Hutan Produksi Bangka Tengah Bangka Tengah – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung operasi penertiban tambang timah ilegal yang dilakukan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) di Dusun Nadi, Bangka Tengah, Rabu (19/11/2025). Kunjungan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah memperketat pengawasan terhadap aktivitas pertambangan di kawasan hutan produksi—wilayah yang seharusnya dilindungi dari eksploitasi tanpa izin. Dalam peninjauan tersebut, Sjafrie menerima laporan bahwa aktivitas penambangan berlangsung di area seluas 262,85 hektare, seluruhnya beroperasi tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH/PPKH). Ketiadaan izin tersebut menguatkan dugaan bahwa praktik tambang ilegal ini telah berlangsung lama dan dilakukan secara terorganisir dengan dukungan peralatan berat. “Penertiban ini bukan sekadar persoalan administrasi. Ini menyangkut keamanan, kerusakan lingkungan, dan tata kelola sumber daya alam yang wajib dipatuhi,” tegas Sjafrie saat meninjau lokasi. Satgas PKH melaporkan sejumlah titik tambang sudah ditutup, sementara alat berat diamankan sebagai barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut. Pemerintah pusat juga menegaskan akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan aparat penegak hukum guna memastikan aktivitas ilegal tidak kembali muncul. Di Kepulauan Bangka Belitung—wilayah yang sejak lama berada dalam tekanan eksploitasi pertambangan—langkah penertiban ini menjadi ujian konsistensi negara dalam menjaga kawasan hutan produksi dari alih fungsi ilegal. Sejumlah penelitian lembaga independen juga mencatat bahwa aktivitas tambang ilegal berkontribusi signifikan terhadap sedimentasi sungai, penurunan kualitas tanah, hingga memicu konflik lahan dengan masyarakat sekitar. Kementerian Pertahanan memastikan operasi penertiban akan dilanjutkan hingga seluruh wilayah bermasalah benar-benar bersih dari aktivitas ilegal. “Kita ingin memastikan kawasan ini kembali pada fungsi ekologisnya dan aturan negara ditegakkan tanpa kompromi,” ujar Sjafrie. (HR)
Edukasi

Bangka Tengah_HARIANESIA.COM_Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung operasi…

Exit mobile version