Edukasi

Bobibos, Energi Alternatif Ramah Negeri: Bukan Pesaing Fosil, Tapi Solusi Hemat APBN

Anggota Komisi XII DPR, Mulyadi, yang kini memasuki periode terakhirnya, menegaskan bahwa kehadiran Bobibos diharapkannya mampu menjadi energi alternatif bagi masyarakat dan negara.

BOGOR_HARIANESIA.COM_Anggota Komisi XI DPR RI, Mulyadi, meyakini kehadiran bahan bakar merah putih Bobibos dapat menjadi terobosan energi alternatif yang berpotensi mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Memasuki periode terakhirnya sebagai anggota dewan, Mulyadi menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan pilihan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Karena itu, ia melihat Bobibos sebagai peluang besar bagi masyarakat.

“Sekarang masyarakat Indonesia punya pilihan: tetap bergantung pada energi fosil, beralih ke listrik, atau menggunakan energi nabati seperti Bobibos. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, negara bisa menghentikan kebiasaan ‘membakar’ uang untuk impor,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (16/11/2025).

Mulyadi memaparkan bahwa produksi minyak nasional hanya sekitar 500 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi mencapai 1,6 juta barel. Artinya, Indonesia harus mengimpor sekitar 1,1 juta barel per hari.

“Angka itu menggambarkan besarnya devisa yang harus dikeluarkan negara, termasuk untuk subsidi. Jika ada alternatif yang lebih murah dan mudah diproduksi, tentu ini menjadi peluang strategis,” jelasnya.

Sebagai Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Mulyadi berharap Bobibos dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat Kabupaten Bogor, daerah pemilihannya sekaligus daerah pemilihan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Awalnya Bobibos hanya akan dipasarkan di daerah pemilihan sebagai upaya membantu perekonomian masyarakat Kabupaten Bogor. Namun setelah peluncuran dan pemberitaan pada 2 November lalu, respons publik sangat luar biasa. Bahkan ada permintaan kerja sama dari Brasil, Bangladesh, dan salah satu negara di Eropa Timur,” ungkapnya.

Ayah tiga anak itu menambahkan, sebagai energi nabati yang tidak berasal dari perut bumi, Bobibos lebih ramah lingkungan dan menghasilkan emisi nyaris nol.

Dengan melimpahnya jerami di berbagai wilayah Indonesia, produksi Bobibos dapat dilakukan di mana saja. Proses produksi yang relatif mudah membuat harga Bobibos diperkirakan lebih terjangkau dan berpotensi satu harga di seluruh Indonesia.

“Bobibos dihasilkan dari jerami atau limbah padi yang dikeringkan, kemudian diekstraksi menggunakan serum khusus melalui lima tahap pemrosesan dengan mesin produksi sendiri. Meski berbahan nabati, Research Octane Number (RON) Bobibos mencapai 98,1,” pungkasnya.

Exit mobile version