Sragen, Jateng – Aksi nekat belasan remaja yang diduga hendak melakukan balapan liar di ruas jalan persawahan Desa Bandung Sogo, Kecamatan Ngrampal, Sragen, akhirnya kandas setelah tim gabungan Polres Sragen melakukan razia mendadak, Rabu (26/11/2025) sore.
Penertiban yang digelar sekaligus mendukung Operasi Zebra Candi 2025 ini dimulai pukul 16.30 WIB, melibatkan personel Satlantas, Samapta, Propam, serta Tim Pamapta Polres Sragen.
Laporan masyarakat yang masuk melalui Call Center 110 Polres Sragen menjadi pemicu tindakan cepat aparat kepolisian.
Warga mengeluhkan bahwa hampir setiap hari lokasi tersebut disalahgunakan para remaja sebagai arena balapan liar, sehingga menimbulkan keresahan, terutama bagi para petani yang beraktivitas di area persawahan.
“Begitu laporan kami terima, tim langsung kami kerahkan ke lokasi. Dan benar, belasan remaja sudah berkumpul dan diduga siap melakukan aksi balap liar,” ungkap Iptu Irwan, KBO Satlantas Polres Sragen, mewakili Kasat Lantas Iptu Kukuh Satria Leksono.
Saat petugas tiba, para remaja tersebut tidak dapat mengelak. Mereka langsung diamankan dan digiring sambil menuntun sepeda motor masing-masing menuju Mapolres Sragen untuk dilakukan pendataan, pembinaan, serta penindakan sesuai aturan berlalu lintas.
Yang membuat miris, sebagian besar remaja yang terjaring razia masih berstatus pelajar.
Mereka kedapatan memodifikasi sepeda motor tanpa standar keamanan, knalpot tidak sesuai spesifikasi, dan berkumpul tanpa pengawasan orang tua.
Seorang petani yang hampir setiap hari melihat aksi balapan liar itu mengaku sangat terganggu.
“Mumet kulo ngrasakne, pak…” keluhnya lirih kepada petugas.
Menurutnya, suara bising motor dan aksi ugal-ugalan remaja itu membuat warga tak nyaman dan merasa terancam keselamatannya.
Perwakilan warga setempat turut menyampaikan apresiasi kepada Polres Sragen yang bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat.
Menurutnya, warga, terutama usia lanjut, sudah sangat resah karena suara motor yang memekakkan telinga sering mengganggu waktu istirahat sore.
“Selain membahayakan diri sendiri dan warga sekitar, suara motor hasil modifikasi itu benar-benar mengganggu ketenangan lingkungan,” tambahnya.
Iptu Irwan menegaskan, Polres Sragen akan terus melakukan operasi penertiban di lokasi-lokasi rawan balapan liar. Ia juga mengimbau para orang tua lebih aktif mengawasi anak-anak mereka, agar tidak terjerumus dalam perilaku yang membahayakan diri sendiri maupun masyarakat.
“Kami tidak akan mentolerir aktivitas balap liar. Ini bukan hanya soal pelanggaran, tapi menyangkut keselamatan,” tegasnya.
Polres Sragen memastikan kegiatan serupa akan terus digencarkan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kenyamanan warga dapat kembali terjaga.
Mariyo
