TNI-POLRI

Banner Keselamatan Bermunculan di Jalan Pati–Kudus! Ternyata Ini Gerakan Besar Polantas yang Bikin Warga Kaget

Pati – Ruas Jalan Pati–Kudus dan Pati–Juwana sejak Selasa (18/11) mendadak dipenuhi banner keselamatan. Banyak pengguna jalan bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Ternyata, Satuan Lalu Lintas Polresta Pati sedang menggelar giat massif pemasangan banner dan pembagian brosur dalam rangka Operasi Zebra Candi 2025.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.30 WIB itu menyasar sejumlah titik vital seperti depan SMPN 4 Pati, kawasan Plaza Pragolo, PT Dua Kelinci, PT Seijin, hingga simpang Desa Purworejo. Petugas tidak hanya memasang banner, tetapi juga turun langsung memberikan edukasi kepada masyarakat.

Kasubsatgas Dikmas IPTU Gunawan memimpin jalannya kegiatan bersama anggota Satgas Dikmas. Mereka aktif berhenti di titik-titik padat kendaraan untuk memberikan penyuluhan singkat kepada pengendara. Pesan keselamatan disampaikan dengan bahasa yang mudah dicerna agar langsung mengena.

Kapolresta Pati melalui Kasat Lantas Polresta Pati, KOMPOL Riki Fahmi Mubarok, menjelaskan bahwa pemasangan banner dalam jumlah besar bukan sekadar formalitas. Ia menegaskan bahwa Operasi Zebra Candi tahun ini menekankan sisi edukatif. Menurutnya, kesadaran masyarakat jauh lebih penting ketimbang angka penindakan. Ia menilai bahwa momen seperti ini adalah saat terbaik untuk ‘mengingatkan’ masyarakat agar lebih serius menjaga keselamatan di jalan.

Ia juga mengungkapkan bahwa jalur Pati–Kudus dan Pati–Juwana dipilih karena memiliki tingkat mobilitas dan risiko kecelakaan yang tinggi. Menurutnya, kehadiran pesan visual yang kuat dapat membantu pengendara tetap waspada saat melintas. Ia menambahkan bahwa banner hanyalah pintu masuk untuk membangun disiplin berlalu lintas yang lebih konsisten.

Lebih lanjut, Kasat Lantas menekankan bahwa Polantas ingin hadir sebagai sahabat pengguna jalan, bukan figur yang menakutkan. Ia melihat bahwa pendekatan humanis seperti pembagian brosur sambil berdialog langsung mampu membuka ruang komunikasi yang selama ini jarang terjadi. Menurutnya, banyak masyarakat yang justru memberi masukan lapangan yang sangat membantu dalam pengelolaan lalu lintas.

Ia berharap kegiatan edukasi ini menjadi dorongan kuat agar masyarakat memahami cara berkendara yang benar, penggunaan helm SNI, dan kepatuhan terhadap rambu. Ia menutup penjelasannya dengan ajakan agar keselamatan dijadikan budaya bersama, bukan hanya kepatuhan sesaat saat operasi berlangsung.

Mariyo

Exit mobile version