Semarang – Usai meresmikan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) Polri di Jawa Tengah, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. melakukan peninjauan langsung ke SPPG Polri Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (17/10/2025).
Kunjungan ini difokuskan pada pengawasan proses Food Security Test yang menjadi standar utama dalam menjaga kualitas dan keamanan produk makanan yang dihasilkan SPPG Polri.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri didampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo serta sejumlah pejabat utama Mabes Polri dan perwakilan instansi terkait. Ia meninjau langsung bagaimana tim Dokkes Polri melaksanakan serangkaian uji keamanan pangan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga distribusi hasil produksi ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
“Untuk mengantisipasi terjadinya masalah terhadap kualitas dan kebersihan makanan yang dihasilkan SPPG Polri, saya mengecek langsung proses produksinya. Mulai dari penerimaan bahan baku makanan, penyimpanan, penyiapan, memasak, penyajian, pemeriksaan kualitas makanan, dan distribusinya,” jelas Kapolri.
Peninjauan dimulai dari area penyimpanan bahan baku, di mana Kapolri memastikan seluruh bahan makanan, khususnya daging segar, disimpan dalam ruangan berpendingin khusus dengan pengaturan suhu stabil. Ia menegaskan, hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kesegaran bahan pangan sebelum diolah.
Sementara untuk bahan makanan lain seperti sayuran dan buah, Kapolri melihat langsung penerapan sistem sanitasi ketat mulai dari pencucian hingga proses sortir bahan. Seluruh air yang digunakan dalam tahap ini telah melalui sistem filterisasi berlapis, menjamin air yang dipakai benar-benar bersih dan bebas kontaminan.
SPPG Gedawang juga dilengkapi dengan tandon air bersih berkapasitas besar serta sistem pemanas air (boiler hygiene system) yang digunakan untuk proses sterilisasi alat makan dan perlengkapan dapur. Dengan sistem ini, seluruh peralatan produksi disterilkan menggunakan air panas bertekanan tinggi untuk memastikan kebersihan maksimal.
Dalam sesi berikutnya, Kapolri meninjau langsung laboratorium mini pengujian makanan (Food Security Test Station) yang dikelola Dokkes Polri. Setiap hari, personel Dokkes melaksanakan pemeriksaan organoleptik (meliputi warna, aroma, dan rasa) serta uji kimiawi cepat (rapid test chemical detection) untuk mendeteksi keberadaan zat-zat berbahaya.
“Ada beberapa macam tes yang dilakukan untuk menjamin kualitas gizi makanan dan mendeteksi serta memastikan makanan bebas dari bahan berbahaya seperti nitrit, sianida, serta bahan kimia lain yang berdampak buruk bagi kesehatan. Seluruh proses tersebut saya lihat sudah berjalan dengan baik dan saya minta seluruh jajaran di wilayah untuk menerapkan hal yang sama,” tandas Kapolri.
Pemeriksaan food security ini dilakukan secara harian sebelum makanan dibagikan, sehingga setiap porsi makanan yang keluar dari dapur SPPG Polri telah terjamin aman dan sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan. Dokkes Polri juga melakukan cross-check berkala melalui uji laboratorium lanjutan untuk memastikan konsistensi hasil.
Selain aspek teknis, Kapolri juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap SOP kebersihan personel, termasuk kewajiban penggunaan hair cap, masker steril, dan pakaian khusus di area produksi. Ia mengapresiasi disiplin para pekerja lokal yang telah memahami dan menjalankan protokol higienitas tersebut secara konsisten.
Melalui peninjauan ini, Kapolri menegaskan bahwa pengawasan mutu bukan hanya simbolis, tetapi menjadi bagian integral dari sistem operasional SPPG Polri di seluruh Indonesia. Standar yang diterapkan di Gedawang akan dijadikan benchmark nasional bagi pengelolaan SPPG Polri di daerah lain.
Khnza Haryati
