Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Hukum

Kemenko Polkam: Literasi Keamanan Siber adalah Kebutuhan Mendesak bagi Masyarakat

10
×

Kemenko Polkam: Literasi Keamanan Siber adalah Kebutuhan Mendesak bagi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

MATARAM_HARIANESIA.COM_Kementrian Koordinator Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menggelar Literasi Keamanan Siber di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (11/9/2025). Kegiatan itu sebagai langkah dalam menjaga keamanan siber di seluruh pelosok negeri.

Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam, Marsekal TNI Eko Dono Indarto, menegaskan bahwa keamanan siber merupakan bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, penegak hukum, akademisi, hingga generasi muda mutlak diperlukan.

Banner Iklan Harianesia 300x600

“Setiap langkah untuk memperkuat kapasitas keamanan siber harus berpijak pada tata kelola yang baik, kepatuhan hukum, etika digital, serta kesadaran kolektif masyarakat,” ujar Eko Dono.

Baca Juga :  Pedagang Asongan Kembali Dikelola Manajemen Ancol, Ini Penjelasannya

Ia menambahkan, tujuannya adalah mewujudkan ruang digital yang aman, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Eko Dono menyoroti posisi strategis NTB, yang tidak hanya memiliki destinasi wisata internasional seperti Mandalika, tetapi juga sebagai simpul konektivitas dan stabilitas nasional.

“Ketahanan digital NTB adalah bagian integral dari ketahanan nasional. Dengan posisinya yang strategis, NTB tidak hanya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga benteng dalam menjaga kedaulatan ruang digital nasional,” katanya.

Menurutnya, masyarakat tidak bisa menolak arus digitalisasi, tetapi dapat mengarahkannya agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Baca Juga :  Rusli Prihatevy Minta Pemkot Bogor Evaluasi Sistem Drainase

Ancaman Kebocoran Data dan Serangan Siber

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Brigjen TNI Berty B.W. Sumakud, memaparkan data tingginya ancaman di dunia digital.

Berdasarkan data dari perusahaan virtual network (PVN) Belanda, periode Januari 2020 hingga Januari 2024, tercatat sekitar 3,96 miliar akun digital yang mengalami kebocoran data (data breach) di 250 negara.

“Selain itu, serangan siber juga mengakibatkan kerusakan dan gangguan pada Sistem Elektronik dan infrastruktur informasi vital. Oleh karenanya, sangat penting untuk menjaga data pribadi dan ruang siber kita,” tegas Berty.

Baca Juga :  Polsek Parungpanjang Bersama Unit Laka Lantas Cek Olah TKP Terkait Kecelakaan Lalu Lintas di Parungpanjang, Truk Tronton Menabrak Sepeda Motor, Satu Orang Luka Berat

Langkah-Langkah Perlindungan Diri

BSSN memberikan sejumlah tips untuk melindungi data pribadi masyarakat agar tidak bocor:

1. Lakukan penyimpanan data berlapis dengan membuat salinan (backup).

2. Ikuti literasi untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah serangan siber.

3. Amankan gadget dengan perangkat lunak yang diperbarui.

4. Perkuat kata sandi dengan kombinasi yang unik dan sulit ditebak.

Berty menekankan, literasi keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar masyarakat, khususnya di NTB, mampu berdiri teguh menghadapi ancaman di ruang digital.

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600