Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

Sukatani Kembali Lantang lewat Lagu “Tumbal Proyek”

×

Sukatani Kembali Lantang lewat Lagu “Tumbal Proyek”

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Lagu ini dirilis via label Avant Gardent Records dan menandai kolaborasi kreatif mereka dengan street artist Gindring Waste, yang kali ini dipercaya untuk menggarap artwork single.

Meski sempat diterpa badai dengan tindakan represif dari aparat kepolisian yang memaksa mereka melepas identitas anonim di balik topeng balaclava, serta pemblokiran lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari platform musik digital karena dianggap menyinggung institusi Polri.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Duo punk new wave asal Purbalingga ini tak gentar, mereka kini kembali lantang dengan lagu “Tumbal Proyek”.

“Tumbal Proyek” menjadi lanjutan perjalanan musikal Sukatani yang digawangi oleh Novi alias Twister Angel (vokalis) dan Al alias Alectroguy (gitaris) pasca album Gegap Gempita (2023) yang mendapat sambutan positif dari pecinta musik Tanah Air. Album tersebut dikenal kuat lewat muatan kritik sosial yang tegas dan tanpa kompromi.

Baca Juga :  Yeremia Gelar Pelatihan Tata Boga Bagi Kelompok Perempuan

Lewat single terbarunya, Sukatani kembali menyuarakan kritik sosial yang tajam.

Lagu ini menyoroti praktik pembangunan yang sering kali menelan korban jiwa, namun tetap dimaklumi demi kemajuan infrastruktur.

“Tumbal Proyek adalah kematian yang acapkali dipermaklumkan dengan mengatasnamakan pembangunan. Entah itu proyek pembangunan jembatan, jalan beraspal, maupun pabrik batu bara,” tulis Sukatani mengenai makna lagu mereka yang dikutip dari Instagram @sukatani.band pada Senin, 21 April 2025.

Lebih lanjut, Twister Angel dan Alectroguy juga menyampaikan kritik tajam mereka terhadap cara sistem memperlakukan nyawa manusia.

“Orang yang mati dianggap tak punya harga diri, orang tak bernyawa dianggap tak berguna hingga lebih baik ditumbalkan saja,” lanjutnya.

Baca Juga :  MENGGUGAT KESADARAN BANGSA: Pewarna Indonesia Berjuang untuk Kesetaraan dan Keadilan

Kolaborasi dengan Street Artist Gindring Waste
Dalam proyek lagu berdurasi 3 menit 57 detik ini, Sukatani kembali menunjukkan kemandirian penuh.

Mereka tidak hanya menulis lirik, tetapi juga turun langsung sebagai produser dalam proses produksi musik.

Sementara, untuk urusan teknis seperti mixing dan mastering, Sukatani menggandeng Cipoy, sosok yang dipercaya mampu mengolah karakter suara khas Sukatani tetap terdengar garang dan jernih.

Yang tak kalah menarik, visual artwork untuk single “Tumbal Proyek” ini digarap oleh Gindring Waste, seniman jalanan asal Magelang, Jawa Tengah yang dikenal lewat gaya ilustrasinya yang horor dan ikonik, namun tetap menyimpan pesan sosial yang tajam dan menggelitik.

*Sukatani Kembali Lantang lewat Lagu Tumbal Proyek*

Gindring bukan nama baru di skena seni.
Ia pernah menggelar pameran tunggal bertajuk Waste, Em All di Korea Selatan pada tahun 2022 lalu, dan sempat berkolaborasi dengan penulis Puthut EA dalam buku Hidup Ini Berengsek, dan Aku Dipaksa untuk Menikmatinya (2019).

Baca Juga :  Kefas Hervin Devananda : Persamaan Hak Menjalankan Ibadah adalah Hak Universal yang Harus Diterima Agama Manapun

Bagi Sobat yang tertarik mendengarkan karya terbaru dari Sukatani, single “Tumbal Proyek” sudah dapat kalian dengarkan di berbagai platform musik digital.

“Mendengarkan lagu Sukatani, kita memang semestinya melepaskan atribut kekotaan.

Kita harus menjadi orang desa dengan segala keunikan dan keragaman budayanya.

Tidak menjadi kolot, namun menjadi seseorang yang perlu paham dan mengerti bahwa ada kondisi seperti itu di sekitar kita,” ungkap Sukatani.

“Yah, kita memang mesti mencurigai orang-orang baik di sekitar kita.
Jangan-jangan mereka sedang mencari tumbal proyek,” tutup mereka.**

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600