HARIANESIA.COM_SEKRETARIS Jenderal DPD RI, Mohammad Iqbal, menegaskan bahwa inovasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI tidak boleh berhenti sebagai aktivitas seremonial atau proyek jangka pendek. Inovasi, menurutnya, harus tumbuh menjadi budaya kerja yang melekat dan berkelanjutan.
Temukan lebih banyak Penegasan itu disampaikan Iqbal saat membuka Innovation Week 2025 Setjen DPD RI yang digelar di Lobby Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (26/11).
Iqbal menilai inovasi merupakan kebutuhan mutlak di tengah perubahan yang cepat, terutama dalam membentuk birokrasi yang adaptif dan profesional. Organisasi yang tidak berinovasi, kata dia, akan kehilangan relevansi dan daya saing.
“Inovasi bukan hanya kebutuhan, tetapi harus menjadi budaya di DPD RI. Jangan lagi berhenti sebagai proyek mercusuar yang selesai lalu hilang. Inovasi harus berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi institusi,” kata Iqbal dalam keterangan yang diterima, Rabu (26/11).
Ia juga menekankan bahwa inovasi tidak boleh bergantung pada individu tertentu, melainkan harus dibangun secara sistemik agar mampu bertahan dalam jangka panjang.
“Inovasi harus dibangun oleh sistem, bukan oleh orang per orang. Jika hanya mengandalkan figur, maka saat terjadi pergantian personel, inovasi itu ikut berhenti,” kata dia.
Ia meminta agar setiap inovasi yang lahir dari Innovation Week dapat terintegrasi dalam perencanaan kerja, penganggaran, hingga evaluasi kinerja organisasi, termasuk dalam penyusunan anggaran tahun 2026.
Peran Pimpinan Menjaga Keberlanjutan
Iqbal menegaskan peran strategis pimpinan unit kerja dalam memastikan keberlanjutan inovasi. Ia meminta para kepala biro, kepala pusat, dan pejabat struktural lainnya memberikan ruang, dukungan, serta apresiasi kepada para inovator.
“Pemimpin harus hadir dan memberi dukungan konkret. Tanpa komitmen pimpinan, inovasi tidak akan berkembang dan hanya menjadi formalitas,” ujarnya.
Kepada aparatur sipil negara (ASN), terutama generasi muda di lingkungan Setjen DPD RI, Iqbal berpesan agar inovasi dijalankan secara kolaboratif dan berorientasi solusi.
“Kalau ingin berjalan jauh, kita harus berjalan bersama. Inovasi tidak akan besar jika dikerjakan sendiri. Kolaborasi dan profesionalisme menjadi kuncinya,” ujarnya.
Selain profesionalisme, menurut Iqbal, ASN juga dituntut memiliki kreativitas dan keberanian menciptakan diferensiasi dalam menghadapi tantangan birokrasi.
Di akhir sambutannya, Iqbal secara resmi membuka Innovation Week 2025 Setjen DPD RI dan berharap kegiatan tersebut melahirkan inovasi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja kelembagaan yang menjadi momentum penguatan budaya inovasi.
“Innovation Week ini harus menjadi energi baru untuk mendorong DPD RI menjadi lembaga yang tidak hanya merespons perubahan, tetapi memimpin perubahan,” ujarnya.




















