Sragen, Jateng — Kejahatan siber kian mengintai masyarakat seiring pesatnya perkembangan teknologi digital.
Menyikapi kondisi tersebut, Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Sragen terus menggencarkan langkah preventif melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi literasi anti penipuan online, guna membentengi masyarakat dari jebakan kejahatan digital yang kian masif dan variatif.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 30 Desember 2025, mulai pukul 11.00 WIB, bertempat di Ruang Tunggu Karyawan PT Bahagia Sumber Abadi (BSA), Jalan Sragen-Tangen, Kebayanan Pedaan, Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Penyuluhan dipimpin langsung oleh Kanit Tipidter Satreskrim Polres Sragen Iptu Sriyadi, bersama anggota, serta didukung oleh personel Polsek Ngrampal.
Hadir dalam kegiatan tersebut Branch Manager PT BSA Sragen Ibu Christina Sitorini, Kepala Personalia Rizki Basyarohman, serta sekitar 40 karyawan PT Bahagia Sumber Abadi yang mengikuti sosialisasi dengan antusias dan penuh perhatian.
Dalam keterangannya, Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Ardi Kurniawan, mewakili Kapolres Sragen, menegaskan bahwa penipuan online saat ini tidak lagi menyasar kalangan tertentu, melainkan bisa menimpa siapa saja.
“Saat ini modus penipuan online semakin canggih dan menyasar psikologis korban. Cukup satu klik transfer tanpa verifikasi, uang bisa langsung raib. Oleh karena itu, literasi digital dan kewaspadaan menjadi kunci utama pencegahan,” tegas AKP Ardi Kurniawan.
Dalam materi penyuluhan, Unit Tipidter Satreskrim Polres Sragen memaparkan berbagai modus penipuan online yang sering terjadi, di antaranya phishing melalui pesan singkat, email, atau situs palsu yang tampak meyakinkan, penipuan hadiah, penipuan investasi dengan iming-iming keuntungan besar, hingga penipuan belanja online dengan harga murah namun barang tidak pernah dikirim.
Tak hanya itu, peserta juga diberikan pemahaman mengenai pola psikologis pelaku, yang kerap menciptakan rasa urgensi, memanfaatkan emosi korban, serta menjanjikan keuntungan tidak masuk akal agar korban bertindak tergesa-gesa.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang, selalu memverifikasi identitas pengirim pesan, tidak mudah mengklik tautan mencurigakan, serta menjaga kerahasiaan data pribadi seperti KTP, nomor rekening, PIN, dan kode OTP. Untuk penawaran investasi, peserta juga diingatkan agar selalu mengecek legalitas melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain pencegahan, petugas juga menyampaikan langkah cepat yang harus dilakukan apabila menjadi korban, yakni segera menghubungi pihak bank untuk memblokir rekening serta melaporkan kejadian ke kantor kepolisian terdekat agar dapat segera ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.
AKP Ardi menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Polres Sragen dalam melindungi masyarakat dari kejahatan siber, sejalan dengan semangat Polri Presisi yang mengedepankan pencegahan, edukasi, dan pelayanan humanis.
“Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat semakin cerdas dan tidak mudah terjebak. Ingat, satu klik transfer bisa berujung penyesalan panjang. Waspada adalah perlindungan terbaik,” pungkasnya.
Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan lancar, serta mendapat respons positif dari pihak perusahaan dan seluruh peserta yang hadir.
