Jakarta_HARIANESIA.COM_Unit Reserse Narkoba Polsek Sawah Besar berhasil mengungkap pabrik pembuatan pil ekstasi rumahan yang beroperasi di kawasan Pesing, Jakarta Barat. Pengungkapan ini bermula dari penangkapan seorang pengedar di Jalan Sawah Besar XIII, Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, pada Minggu (20/10) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat terkait adanya peredaran narkotika jenis ekstasi di wilayah Sawah Besar. Dari hasil pengembangan, petugas kemudian menemukan lokasi home industry pencetak pil ekstasi dan mengamankan enam orang pekerja yang terlibat dalam proses produksi.
“Para penyidik menerapkan Pasal 113 ayat (2) junto Pasal 132 ayat (2) dan/atau Pasal 114 ayat (2) junto Pasal 133 ayat (2), serta Pasal 112 tentang narkotika. Satu butir ekstasi berbobot 0,5 gram, sehingga 3.000 butir setara dengan 1 kilogram. Total barang bukti mencapai 40 kilogram, atau sekitar 80 ribu butir ekstasi. Dengan demikian, Polres Metro Jakarta Pusat telah menyelamatkan sekitar 10 ribu jiwa masyarakat dari ancaman narkotika,” ujar Kombes Susatyo.
Penggerebekan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sawah Besar Kompol Rahmat Himawan itu juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa bahan baku ekstasi, alat cetak pil, serta peralatan laboratorium rumahan.
Enam tersangka yang diamankan masing-masing berinisial IS (kurir), RPK (penyimpan), BA (pemakai), RE (istri IS), RS (pacar RPK), dan TS. Seluruhnya kini menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Pusat.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar AKP Mohammad Rasid mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa para pelaku belajar memproduksi ekstasi melalui konten di media sosial. Namun produksi tersebut belum sempat diedarkan karena kualitasnya dinilai belum memenuhi standar.
“Para pelaku ini mencoba meracik sendiri dengan melihat tutorial pembuatan dari media sosial. Namun hasilnya tidak maksimal dan belum sempat dipasarkan,” ujar AKP Rasid
(Bayu Rolanda/TIM)




















