Pati – Bertempat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pati (26/08/2025) telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-eks Karesidenan Pati dengan Yayasan Al-Ma’laa Getasrejo. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam upaya peningkatan pembinaan kepribadian dan kemandirian warga binaan pemasyarakatan.
Acara dihadiri oleh Ketua Yayasan Al-Ma’laa Getasrejo, Djunaidi, S.Pd beserta jajaran, serta para Kepala Rutan dan Lapas dari wilayah eks Karesidenan Pati, yakni Kepala Rutan Kelas IIB Demak, Kepala Rutan Kelas IIB Jepara, dan Kepala Rutan Kelas IIB Kudus, selain tuan rumah Kepala Lapas Kelas IIB Pati.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan resmi, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang mengobarkan semangat nasionalisme seluruh hadirin. Suasana khidmat terus terjaga saat doa bersama dipanjatkan, memohon kelancaran dan keberkahan kerja sama yang akan dijalin.
Dalam sambutannya, Kepala Lapas Kelas IIB Pati, Suprihadi, menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi warga binaan.
“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai wujud sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan masyarakat, khususnya Yayasan Al-Ma’laa. Harapannya, program-program yang dijalankan dapat menyentuh aspek spiritual dan sosial warga binaan, sehingga mereka lebih siap kembali dan diterima oleh masyarakat setelah menjalani masa pidana,” ujar Kalapas Suprihadi.
Momen utama yakni penandatanganan surat perjanjian kerja sama dilakukan secara bergilir oleh Ketua Yayasan Al-Ma’laa Getasrejo bersama para Kepala Rutan dan Lapas se-eks Karesidenan Pati. Penandatanganan ini menandai komitmen bersama dalam mendukung program pembinaan warga binaan, khususnya dalam bidang keagamaan, pendidikan, dan pembinaan sosial.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi dan simbol kekompakan antar pihak yang terlibat dalam kerja sama ini.
Melalui kerja sama ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara lembaga pemasyarakatan dan lembaga sosial keagamaan dalam membentuk pribadi warga binaan yang lebih baik dan siap kembali ke tengah masyarakat.
Mariyo
