Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Maret Samuel Sueken Ketua JPKP : Jadikan Peringatan Hari Pahlawan Sebagai Penghormatan Kepada Founding Father

×

Maret Samuel Sueken Ketua JPKP : Jadikan Peringatan Hari Pahlawan Sebagai Penghormatan Kepada Founding Father

Sebarkan artikel ini
Maret Samuel Sueken Ketua JPKP : Jadikan Peringatan Hari Pahlawan Sebagai Penghormatan Kepada Founding Father
Maret Samuel Sueken Ketua JPKP : Jadikan Peringatan Hari Pahlawan Sebagai Penghormatan Kepada Founding Father
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta – Harianesia Peringatan Hari Pahlawan Nasional setiap 10 November haruslah selalu dikenang oleh generasi muda saat ini.

Tahun ini, Hari Pahlawan yang beberapa hari kedepan jatuh pada hari Minggu (10/11/2024), Tujuan Hari Pahlawan yakni untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan Indonesia

Banner Iklan Harianesia 300x600

Meski diperingati setiap tahun, namun di momen ini ada baiknya kita mengenang dan mengetahui sejarah Hari Pahlawan demikian dikatakan Ketua Umum JPKP Maret Samuel Sueken kepada Harianasional.com Sabtu (2/11/2024).

Lebih lanjut ia menceritakan “Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Hari Pahlawan sendiri dicetuskan atas dasar Pertempuran Surabaya pasca kemerdekaan, dan dalam peristiwa tersebut bermula ketika tentara Inggris yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (A.W.S.) Mallaby datang ke Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Baca Juga :  Saiful Huda : Sekutu Terdekat JOKOWI, Terkena Sanksi Etika dan Moral

Ia menandaskanKala itu, Mallaby dan tentara Inggris mendapat tugas dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) untuk melucuti tentara Jepang dan menyelamatkan para tawanan perang.

Selain AFNEI, pihak Netherlands Indies Civil Administration (NICA) juga turut membantu.

Awalnya, kedatangan mereka disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia. Bahkan, pihak wakil pemerintah RI dan Mallaby juga berhasil membuat sejumlah kesepakatan.

Kendati demikian, hasil kesepakatan tersebut justru dilanggar oleh pihak Inggris saat satu peleton dari Field Security Section di bawah komandi Kapten Shaw menyerbu penjara Kalisosok untuk membebaskan tahanan Belanda. Kejadian itu terjadi pada 26-27 Oktober 1945.

Mereka kemudian menduduki Pelabuhan Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Bank Internatio, dan lainnya. Hal itu menyulut amarah warga Surabaya.

Baca Juga :  Ketua JPKPN Depok Muhamad Antonius Kunjungi Istri dari Anggota di RS Mitra Keluarga Bina Husada Cibinong, Wujudkan Solidaritas dan Rasa Kekeluargaan

“Kontak senjata pun tidak terhindarkan”.

Pada 27 Oktober 1945 sekitar pukul 14.00, pertempuran dengan senjata antara pemuda Surabaya dengan tentara Inggris terjadi untuk pertama kalinya. Pertempuran tersebut meluas hingga menjadi serangan umum terhadap kedudukan Inggris di seluruh kota Surabaya selama dua hari.

Pertempuran di Gedung Bank Internatio yang diduduki oleh tentara Inggris juga turut terjadi. Para pemuda Surabaya mengepung gedung tersebut sembari mendesak pasukan Inggris untuk menyerah. Insiden baku tembak terjadi dan Brigadir Jenderal Mallaby menjadi salah satu korban yang tumbang waktu itu,

Berbagai rentetan peristiwa dan baku tembak terus terjadi hingga puncaknya pada 10 November.

Kala itu, sekutu mengeluarkan ultimatum agar seluruh pimpinan dan orang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan. Batasnya adalah 10 November 1945 pukul 06.00.

Baca Juga :  Audiensi Wali Kota Bekasi Menteri Nusron Tekankan Kerja Sama Percepat Sertipikasi Aset Pemkot

Hal itu semakin membakar amarah warga Surabaya.

Akhirnya, meletuslah pertempuran pada 10 November 1945. Sebanyak 20 ribu rakyat Surabaya menjadi korban dan 150 ribu lainnya terpaksa meninggalkan kota tersebut.

Hingga kini, peristiwa tersebut dikenal sebagai Hari Pahlawan. Selain itu, Kota Surabaya juga diberi nama Kota Pahlawan untuk mengenang insiden berdarah tersebut.

Untuk turut mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang melawan penjajah, dengan mengangkat tema kali ini yakni “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu” semoga kiranya kita harus selalu mengenang jasa-jasa mereka, yang sudah mengorbankan jiwa, harta darah serta air mata, meskipun hanya sekedar berdoa untuk mereka.

Editor : Dwi Wahyudi

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600