Jakarta – Aksi demo mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Bogor berujung vandalisme pada Kamis, 21 Agustus 2025. Belasan mahasiswa yang melakukan aksi
juga melakukan corat-coret pada tembok gedung Balai Kota Bogor yang merupakan bangunan cagar budaya.
Mereka juga melakukan bakar-bakaran di halaman depan kantor Wali Kota Bogor.
Sandy Ketua KSB ( Kreatif Sinergi Bogor) mengecam aksi vandalisme tersebut dan menilai bahwa tindakan tersebut tidak hanya memalukan tapi juga memuakkan.
Sandy berharap aparat penegak hukum segera menindaklanjuti peristiwa ini untuk menjaga warisan sejarah bangsa.
Menurutnya inseden aksi Vandalisme tersebut dapat merusak keaslian dan nilai sejarah situs budaya ungkapnya Jumat (22/8/2025).
Lebih lanjut ia menegaskan
“Aksi vandalisme yang terjadi di saat Demo Mahasiswa di Balaikota Bogor oleh Oknum mahasiswa seharusnya tidak boleh terjadi.
Dengan banyak corat-coretan tanpa makna pada tembok, pagar, dan fasilitas umum.
Ketua KSB Bogor
ini mengecam tindakan ini dan menilai bahwa peninggalan,
atau Cagar budaya yang dipercaya sebagai cikal-bakal peradaban dunia.
Sandy berharap agar pelaku dapat ditangkap dan diproses hukum,
pemerintah daerah juga perlu meningkatkan pengawasan di kawasan cagar budaya untuk mencegah aksi vandalisme.
Menutup perbincangan Pria Asli Bantar Jati Padjadjaran Bogor Utara ini
menghimbau,
mengoptimalkan Peran Serta Masyarakat “Masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan cagar budaya dengan melaporkan aksi vandalisme kepada pihak berwenang
Mengutip bait yang tertulis di Tugu Kujang Bogor, ia menjelaskan
*Dinu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga”*
Adalah semboyan dalam bahasa Sunda yang berarti “Apa yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari masa lalu, dan apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk masa depan”.
Semboyan ini mengingatkan bahwa pencapaian saat ini adalah buah dari usaha orang-orang terdahulu, maka Haruslah kita hormati, dan tindakan kita hari ini akan menjadi warisan bagi generasi mendatang, maka lakukanlahhal yang terbaik untuk bangsa dan negara pungkasnya.
(D Wahyudi)