Jakarta,– Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Peningkatan Kapasitas SDM Keamanan Siber untuk Hadapi Kompleksitas Ancaman di Era Digital”, Kamis (7/8/2025), di Bekasi, Jawa Barat. Acara ini dihadiri perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, praktisi teknologi informasi, akademisi, dan sektor swasta.
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kemenko Polkam, Eko D. Indarto, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) keamanan siber sebagai fondasi pertahanan negara di ruang digital.
“Transformasi digital yang masif di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, keuangan, hingga pelayanan publik, diiringi dengan meningkatnya ancaman siber. Serangan tidak hanya menyasar infrastruktur teknologi, tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi, sosial, dan politik melalui pelanggaran privasi, kedaulatan data, dan keamanan nasional. Karena itu, investasi pada SDM siber yang unggul dan adaptif menjadi keharusan,” tegas Eko.
Menurutnya, tren serangan siber seperti ransomware, kebocoran data, dan eksploitasi teknologi kecerdasan buatan (AI) kian mengkhawatirkan. Indonesia, kata dia, masih menghadapi tantangan besar dalam ketersediaan dan kualitas SDM keamanan siber.
“Permintaan talenta siber meningkat 20–30% per tahun, tetapi jumlah lulusan dan profesional masih terbatas. Kompetensi di bidang cloud security, cryptography, serta keamanan IoT dan AI juga belum merata. Selain itu, kemampuan analitis, komunikasi lintas disiplin, dan kolaborasi dalam situasi krisis perlu ditingkatkan,” paparnya.
Eko menegaskan, Kemenko Polkam berperan sebagai koordinator lintas sektor untuk memastikan kebijakan dan program percepatan penyiapan SDM keamanan siber berjalan sinergis.
“Ini sejalan dengan arahan Presiden dalam mewujudkan SDM digital unggul, termasuk penguatan keamanan data di program prioritas seperti Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, dan Makan Bergizi Gratis,” tandasnya.
