Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Investigasi

GMOCT Tangkap Momen Armada Pengangsu Solar Ilegal di SPBU Pengapon, Sopir Lari dan Tabrak Traffic Cone

×

GMOCT Tangkap Momen Armada Pengangsu Solar Ilegal di SPBU Pengapon, Sopir Lari dan Tabrak Traffic Cone

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

SEMARANG, GMOCT – Tim liputan khusus Gabungan Media Online dan Cetak Ternama (GMOCT) mendapatkan temuan armada pengangsu solar ilegal berupa truk berwarna hijau muda yang diduga telah dimodifikasi tangki penampungnya, di SPBU 44-501-16 Pengapon, Senin (1/12/2025).

Saat tim tiba di lokasi, truk tersebut sedang hendak mengisi solar bersubsidi dan mesinnya masih menyala. Saat ditanya tentang nama pemilik, sopir langsung menjawab “Lucky” dan segera melaju, mengajak tim untuk berbicara lebih lanjut di luar SPBU. Dalam kepanikan, sopir tersebut bahkan menabrak dan melindas traffic cone yang diletakkan operator di depan truk.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Selain itu juga tampak seorang Operator perempuan yang sudah pegang Selang Nozzle dari Dispenser yang sudah akan diarahkan ke Tangki Truk tersebut namun tidak jadi dikarenakan truk tersebut melaju.

Baca Juga :  Ada Beberapa Kepsek SMAN Dan SMKN Kab. Pesisir Barat Diduga ada Kecurangan Didalam pengelolaan Dana BOS

Setelah diwawancarai di luar SPBU, sopir yang mengaku bernama Adi mengakui baru bekerja sebagai sopir ilegal. “Makanya saya ajak bapak bicara di luar, biar pihak SPBU tidak ketakutan dan tetap ngasih pelayanan saat saya beli di sana,” ungkapnya.

Pemeriksaan selanjutnya menunjukkan plat nomor truk tersebut palsu – plat yang seharusnya untuk mobil Datsun, bukan truk modifikasi yang dikendarainya.

Baca Juga :  Polsek Cilongok Polresta Banyumas Berhasil Gagalkan Curanmor Dan Amankan Pelaku SH

Melalui telepon milik Adi, tim berbicara dengan dua orang yang disebut sebagai “big bos”, yaitu Lucky dan Denis. Saat dicek, nomor kontak Lucky terdaftar sebagai anggota TNI. Keduanya meminta agar kasus ini tidak dilaporkan ke polisi, namun tim GMOCT telah melakukan laporan dan menunggu tindaklanjut. Adi juga mengaku bahwa gudang mereka berada di Solo.

Ketika diwawancarai, Manager SPBU Pengapon, Via, menyatakan tidak mengetahui bahwa kendaraan tersebut adalah pengangsu. “Kalau memang itu pengangsu, itu diluar pengetahuan kami. Kami hanya sesuai dengan barcode saja,” ujarnya.

Baca Juga :  Sengketa 127 Kavling di Kedaung: PT BKL dan PT HCAP Berebut Kepemilikan, PN Depok Lakukan Peninjauan

Via juga menyampaikan kekhawatiran tentang posisi SPBU yang selalu menjadi sorotan. “Kami heran kenapa para pemgangsu tidak ditangkap kalau benar pengangsu, dan kenapa malah SPBU yang selalu jadi bulan-bulanan wartawan, dan Pertamina,” tukasnya.

Setelah keluar dari ruangan manajer SPBU Pengapon, team liputan khusus GMOCT mendapatkan panggilan telepon dari yang mengaku a n Denis yang mana mengatakan ” Bang kenapa SPBU nya Abang datangi, mereka tidak akan lagi melayani kami “.

#noviralnojustice

#spbupengapon

#pertamina

#trukmodifikasisolarilegal

#bbmsolarilegal

Team/Red

GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama

Levi

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600