Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

DPRD Kota Bogor Sahkan Perubahan APBD 2025, Belanja Tanah Batu Tulis Wajib Dikawal APH

×

DPRD Kota Bogor Sahkan Perubahan APBD 2025, Belanja Tanah Batu Tulis Wajib Dikawal APH

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Bogor – DPRD Kota Bogor resmi mengesahkan Perubahan APBD 2025 dalam rapat paripurna, Jumat (8/8/2025). Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil, menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah pembahasan intensif, cermat, dan melalui mekanisme resmi di alat kelengkapan dewan.

“Setelah melalui proses panjang dengan penuh kehati-hatian, DPRD bersama Pemkot Bogor sepakat menetapkan Perubahan APBD 2025,” ujar Adit.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Berdasarkan laporan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor, struktur anggaran Perubahan APBD 2025 mencatat Pendapatan Daerah sebesar Rp3,285 triliun, Belanja Daerah Rp3,348 triliun, Pembiayaan Netto Rp63,760 miliar, dan SILPA Rp0.

Baca Juga :  Pimpinan DPRD Kota Bogor Apresiasi Kreativitas PFI Bogor Dalam Pameran Foto Satu Dekade

Adit menyoroti bahwa sejumlah program strategis baru yang masuk dalam perubahan anggaran harus diawasi secara ketat, terutama terkait belanja tanah untuk pembangunan trase baru di Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan.

Ia menegaskan, sesuai berita acara rapat Banggar dengan TAPD Kota Bogor, pengadaan tanah tersebut wajib melibatkan legal opinion dari aparat penegak hukum (APH) untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai regulasi dan bebas dari potensi pelanggaran.

Baca Juga :  Ratusan Warga Bantar Jati Bogor Utara, Ikuti dan Meriahkan Karnaval Dalam Rangka HUT RI Ke 80

“Terkait belanja tanah Batu Tulis, pelaksanaannya harus disertai legal opinion dari APH sebagai bentuk pengamanan hukum,” tandasnya.

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600
Menhan Sjafrie Tinjau Penertiban Tambang Timah Ilegal di Hutan Produksi Bangka Tengah Bangka Tengah – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung operasi penertiban tambang timah ilegal yang dilakukan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) di Dusun Nadi, Bangka Tengah, Rabu (19/11/2025). Kunjungan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah memperketat pengawasan terhadap aktivitas pertambangan di kawasan hutan produksi—wilayah yang seharusnya dilindungi dari eksploitasi tanpa izin. Dalam peninjauan tersebut, Sjafrie menerima laporan bahwa aktivitas penambangan berlangsung di area seluas 262,85 hektare, seluruhnya beroperasi tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH/PPKH). Ketiadaan izin tersebut menguatkan dugaan bahwa praktik tambang ilegal ini telah berlangsung lama dan dilakukan secara terorganisir dengan dukungan peralatan berat. “Penertiban ini bukan sekadar persoalan administrasi. Ini menyangkut keamanan, kerusakan lingkungan, dan tata kelola sumber daya alam yang wajib dipatuhi,” tegas Sjafrie saat meninjau lokasi. Satgas PKH melaporkan sejumlah titik tambang sudah ditutup, sementara alat berat diamankan sebagai barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut. Pemerintah pusat juga menegaskan akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan aparat penegak hukum guna memastikan aktivitas ilegal tidak kembali muncul. Di Kepulauan Bangka Belitung—wilayah yang sejak lama berada dalam tekanan eksploitasi pertambangan—langkah penertiban ini menjadi ujian konsistensi negara dalam menjaga kawasan hutan produksi dari alih fungsi ilegal. Sejumlah penelitian lembaga independen juga mencatat bahwa aktivitas tambang ilegal berkontribusi signifikan terhadap sedimentasi sungai, penurunan kualitas tanah, hingga memicu konflik lahan dengan masyarakat sekitar. Kementerian Pertahanan memastikan operasi penertiban akan dilanjutkan hingga seluruh wilayah bermasalah benar-benar bersih dari aktivitas ilegal. “Kita ingin memastikan kawasan ini kembali pada fungsi ekologisnya dan aturan negara ditegakkan tanpa kompromi,” ujar Sjafrie. (HR)
Edukasi

Bangka Tengah_HARIANESIA.COM_Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau langsung operasi…