JAKARTA _Devara Naidawati Elvaretta Bani, remaja berusia 13 tahun, mencuri perhatian publik setelah meraih gelar Runner Up 5 dan Puteri Batik Cilik Favorit Indonesia 2025. Lebih dari sekadar prestasi, Devara hadir dengan membawa misi besar: mengajak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan batik Betawi melalui gerakan advokasinya yang bertajuk #BerBaDera.
Ajang Grand Final Puteri Batik Cilik Indonesia 2025, yang digelar di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Selatan, menjadi saksi bisu bagaimana Devara memancarkan pesona dan komitmennya terhadap kebudayaan. Di tengah persaingan yang ketat, Devara berhasil membuktikan bahwa kecintaan pada budaya dapat menjadi kekuatan yang luar biasa.
“Jujur, tidak menyangka. Pesertanya hebat-hebat semua. Tapi aku selalu berusaha maksimal, jadi ini menjadi hadiah atas kerja kerasku. Aku bangga banget dan ini membuatku semakin semangat untuk terus berkarya,” ungkap Devara dengan penuh semangat setelah acara.
Sebagai seorang anak Jakarta, Devara memiliki impian besar untuk melihat batik Betawi semakin dikenal dan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup anak muda. Ia percaya bahwa batik bukan hanya sekadar kain tradisional, tetapi juga identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.
#BerBaDera, yang merupakan singkatan dari Berbudaya Bersama Devara, menjadi wadah bagi Devara untuk mewujudkan impiannya. Melalui gerakan ini, ia mengajak anak-anak muda untuk belajar budaya dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.
“Lewat advokasi ini, aku ingin mengajak anak-anak untuk belajar budaya dengan cara yang seru, seperti membatik, menari, atau bermain sambil belajar tentang tradisi Indonesia. Misalnya, membuat kelas membatik kecil-kecilan, bercerita tentang makna motif batik, atau membuat konten yang seru supaya teman-teman makin tertarik,” jelas Devara dengan antusias.
Devara menyadari bahwa untuk menarik minat generasi muda, pendekatan yang digunakan harus relevan dengan dunia mereka. Oleh karena itu, ia memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang batik Betawi.
Selain aktif dalam advokasi, Devara juga terus mengembangkan bakatnya di berbagai bidang seni, seperti menari, bernyanyi, modeling, hingga public speaking. Namun, ia tetap memprioritaskan pendidikan sebagai fondasi utama dalam meraih kesuksesan.
“Walaupun aku punya banyak hobi, tapi fokus utamaku tetap sekolah dan berkarya. Aku ingin terus aktif di seni dan budaya, tapi tetap memprioritaskan pendidikan,” tegasnya.
Dengan semangat dan dedikasinya, Devara diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya bangsa, khususnya batik Betawi. Gerakan #BerBaDera menjadi bukti nyata bahwa anak muda juga dapat berperan aktif dalam menjaga warisan budaya Indonesia.
“Aku masih belajar dan fokus memperbanyak pengalaman. Yang penting sekarang aku terus melatih public speaking, percaya diri, dan pengetahuan tentang budaya Indonesia,” pungkas Devara, menutup perbincangan dengan senyum optimis.
(Iwan/Levi)




















