Jakarta_HARIANESIA.COM_26 September 2025_Menyikapi insiden keracunan massal dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus menegaskan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup. Yang dibutuhkan sekarang adalah tindakan nyata, investigasi menyeluruh, dan penegakan disiplin tanpa kompromi.
CMMI menyoroti pernyataan emosional Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, yang menangis saat menyampaikan permintaan maaf. Namun CMMI menilai ekspresi emosional tidak boleh berhenti di air mata.
“Sebagai pejabat negara setingkat wakil kepala badan, apalagi menjalankan program strategis Presiden Prabowo, sudah seharusnya yang ditunjukkan adalah langkah konkret, cepat, dan transparan. Rakyat tidak butuh drama, rakyat menuntut solusi,” tegas Anhar
CMMI menekankan empat poin sikap:
1. Investigasi Segera dan Transparan
Mendesak BGN melakukan investigasi komprehensif terhadap penyebab keracunan dan menyampaikan hasilnya secara terbuka kepada publik.
2. Kecaman atas Pelanggaran SOP
Mengutuk keras oknum-oknum yang melanggar SOP penyediaan makanan dan mencoreng program MBG, padahal program ini merupakan gagasan mulia Presiden Prabowo Subianto untuk menyehatkan generasi bangsa.
3. Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
Menuntut agar pihak vendor, distributor, maupun pengawas teknis di lapangan yang terbukti lalai atau bermain-main dengan kualitas makanan dan anggaran, segera ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
4. Penguatan Sistem Pengawasan
Mendorong pembenahan sistem pengawasan dengan melibatkan unsur independen seperti masyarakat sipil, pakar gizi, dan auditor profesional agar kejadian serupa tidak terulang.
CMMI menegaskan, Program Makan Bergizi Gratis adalah simbol keberpihakan negara pada masa depan anak bangsa. Program ini jangan sampai dikotori oleh kelalaian, kecurangan, atau bahkan praktik kejahatan yang merugikan rakyat.
“CMMI siap mengawal evaluasi dan pelaksanaan MBG. Kami berdiri sebagai mitra kritis pemerintah agar program ini berjalan sesuai cita-cita: aman, sehat, dan bermartabat bagi seluruh anak Indonesia,” pungkas Anhar