Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Aktivis Bukan Profesi Mencari Duit, Aktivis Adalah Manusia Sukarela dan Berkarya

20
×

Aktivis Bukan Profesi Mencari Duit, Aktivis Adalah Manusia Sukarela dan Berkarya

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Lebak , 28 September 2025 – Di tengah maraknya profesionalisasi dalam berbagai bidang, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah esensi sejati dari seorang aktivis. Aktivisme bukanlah profesi untuk mencari uang. Aktivis sejati adalah mereka yang turun ke jalan bukan demi gaji, tetapi karena hati. Mereka adalah sukarelawan yang rela menjadi “penyapu sampah” – membersihkan masalah sosial, politik, dan lingkungan yang diabaikan banyak orang.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dede Mulyana Aktivis Asal Kabupaten Lebak Provinsi Banten dalam diskusi dia berkata “Kembali ke Akar: Aktivisme Sebagai Panggilan Hati”, yang digelar di sekertariat DPP LSM Kumpulan Pemantau Korupsi Banten Bersatu (KPKB) Dalam diskusi dia menegaskan bahwa aktivitas aktivisme saat ini kerap disalahartikan sebagai batu loncatan menuju kekuasaan atau popularitas.

Banner Iklan Harianesia 300x600

“Menjadi aktivis bukan tentang tampil di media, bukan tentang punya ribuan followers, apalagi soal gaji. Aktivis itu seperti penyapu jalan yang kerja sebelum semua orang bangun. Diam-diam bekerja, membersihkan, lalu menghilang tanpa tepuk tangan,” ujarnya, seorang aktivis yang sudah lebih dari 20 tahun turun ke lapangan.

Baca Juga :  Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Barat Evaluasi Kapolda Sumbar Jilid II: Aspirasi Rakyat Dibalas dengan Represi dan Penangkapan

Menurutnya, seorang aktivis adalah pribadi yang sadar, peduli, dan bertindak karena rasa tanggung jawab sosial, bukan karena iming-iming materi. Mereka berdiri di garis depan perubahan sosial, namun sering kali tidak terlihat, bahkan kadang tidak dianggap.

Hal senada disampaikan oleh jay aktivis pendidikan yang telah membina anak-anak di pelosok Tahun 2012. “Kami bukan malaikat. Kami hanya manusia biasa yang tidak bisa diam melihat ketidakadilan. Aktivisme itu tindakan hati, bukan ladang proyek,” tegasnya.

Baca Juga :  H. Turiman Ungkap Empat Faktor Kemenangan Paslon Supian Suri-Chandra Rahmansyah di Pilkada Depok 2024

Sayangnya, belakangan ini muncul fenomena di mana label “aktivis” digunakan sebagai kendaraan politik atau sarana mencari popularitas. Banyak yang mendadak mengaku aktivis ketika kamera menyala, tetapi abai ketika rakyat membutuhkan suara.

“Menjadi aktivis itu tidak glamor. Ini tentang kerja senyap, tentang konsistensi, dan tentang pengorbanan. Kalau semua orang mau jadi bintang, siapa yang mau jadi sapu?” tambahnya
Diskusi ini diakhiri dengan ajakan untuk kembali memaknai aktivisme sebagai gerakan nurani, bukan profesi berorientasi uang. Mereka berharap generasi muda tidak kehilangan arah dalam mengartikulasikan kepedulian mereka terhadap negeri.

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600