Polda Jateng, Banjarnegara | Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, resmi dihentikan pada Selasa (25/11/2025) setelah berlangsung selama 10 hari. Hingga batas akhir operasi, 11 warga masih belum ditemukan meski upaya pencarian telah dilakukan secara maksimal oleh tim SAR gabungan.
Penutupan operasi ditandai doa bersama dan tabur bunga di lokasi bencana. Acara tersebut dihadiri Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana, Wakil Bupati H. Wahid Jumali, LC, Dandim 0704, Kapolres Banjarnegara, Kepala Basarnas Prov. Jateng, Kalakhar BPBD Banjarnegara, serta unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan.
Kapolres Banjarnegara AKBP Mariska Fendi Susanto menjelaskan bahwa sejak hari pertama, seluruh unsur SAR bekerja tanpa jeda, menghadapi kondisi lapangan yang sangat menantang. Tebing yang labil, kedalaman material longsoran, serta potensi longsor susulan menjadi hambatan utama dalam proses pencarian.
“Sejak awal Tim SAR gabungan telah bekerja keras melakukan pencarian dengan tingkat kewaspadaan tinggi di tengah kondisi medan yang sangat menyulitkan. Pada pencarian di hari ke-10, kami kembali menemukan lima korban antara pukul 13.20–14.36 WIB,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan pendataan, total korban longsor berjumlah 28 orang. Dari jumlah tersebut, 17 berhasil ditemukan, sementara 11 lainnya tidak ditemukan meski seluruh prosedur pencarian darurat telah dilakukan sepenuhnya.
“Keputusan penghentian diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terkait keamanan personel, stabilitas area longsoran, serta minimnya tanda-tanda keberadaan korban pada sektor-sektor yang telah disisir,” tambah Kapolres.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh personel TNI-Polri, Basarnas, BPBD, pemerintah daerah, dan para relawan yang terlibat dalam operasi tanggap darurat bencana ini.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi semua pihak yang telah berjuang dalam kondisi berat. Selanjutnya, fokus penganan bencana diarahkan pada pelayanan para pengungsi, pemulihan warga, dan pembangunan hunian sementara. Semoga proses pemulihan berjalan lancar dan masyarakat segera kembali pulih,” tandasnya.
Mariyo




















