Pawarta: Agus Nugroho
Cisarua, Bandung Barat — Sejumlah warga yang bekerja sebagai peternak di Desa Tugu Mukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, mengeluhkan bahwa mereka tidak pernah menerima bantuan hewan ternak dari pemerintah desa. Keluhan tersebut muncul setelah mereka mengetahui bahwa desa-desa lain mendapatkan program serupa.
“Saya seumur hidup jadi peternak tidak pernah menerima bantuan hewan ternak. Dengar programnya saja tidak pernah. Teman saya di desa lain dapat bantuan, tapi kenapa di Desa Tugu Mukti tidak ada?” ujar seorang peternak saat ditemui Minggu (16/11/2025).
Menindaklanjuti keluhan tersebut, awak media menelusuri data program ketahanan pangan bidang peternakan. Berdasarkan aplikasi JAGA KPK, tercatat bahwa pada tahun 2023 Desa Tugu Mukti mengalokasikan anggaran sebagai berikut:
1. Peningkatan Produksi Peternakan (alat produksi, pengolahan peternakan, kandang, dll) – Rp147.569.000
2. Peningkatan Produksi Peternakan (alat produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dll) – Rp50.000.000
Untuk memastikan realisasi program tersebut, awak media melakukan investigasi lapangan pada Senin (17/11/2025) dan menemui sejumlah peternak di berbagai wilayah desa, termasuk di RW 04 Tugu 6, wilayah tempat tinggal kepala desa.
Seorang peternak sapi, sebut saja Ujang (60), mengaku tidak pernah menerima bantuan apa pun.
“Saya tidak pernah dapat bantuan, baik sapi maupun domba. Dengar programnya saja belum pernah. Saya sudah lama ternak, tapi hewannya bukan punya saya. Sistemnya maro, saya hanya mengurus kandang dan ternaknya,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ujang memanggil rekannya, Asep (35), yang mengaku mengalami hal serupa.
“Alhamdulillah belum pernah saya menerima bantuan ternak dari desa. Pernah dengar ada hibah, tapi ke sini mah tidak ada. Saya sudah lama ternak domba sejak menikah. Kalau memang ada bantuan, jangan hanya ke orang tertentu saja. Harus adil, semua peternak berhak dapat,” ungkapnya.
Saat ditemui di kantor desa, Kepala Desa Tugu Mukti, Nandang Suherman (Bonie), membenarkan bahwa terdapat dua program ketahanan pangan bidang peternakan pada tahun 2023.
“Di tahun 2023, berdasarkan musyawarah desa dengan Badan Permusyawarahan Desa, dibentuk satu kelompok berisi 10 orang. Program ketahanan pangan bagi warga sudah kami realisasikan, semua ada berita acara Musdes-nya,” jelas Nandang
Ia juga merinci klaim penyebaran bantuan tersebut.
“Kami sebar di beberapa RW, di antaranya RW 13, RW 1, RW 5, dan RW 6. Anggaran Rp147.569.000 dibelikan sekitar 50 ekor domba untuk 5 kelompok. Anggaran Rp50.000.000 digunakan untuk pakan dan rehab kandang, kalau tidak salah,” ungkapnya.
Menurutnya, hasil survei desa bersama Dinas Pertanian menemukan terdapat 27 kelompok peternak di Desa Tugu Mukti.
“Berita acaranya ada, namanya juga makhluk hidup,” tambahnya.
Program ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas penggunaan dana desa untuk memperkuat sektor pertanian dan peternakan. Namun, perbedaan antara data anggaran, klaim realisasi, dan temuan di lapangan masih menimbulkan tanda tanya besar mengenai efektivitas serta pemerataan bantuan tersebut.
Sejumlah warga mendesak aparat penegak hukum untuk mengaudit anggaran ketahanan pangan bidang peternakan tahun 2023, guna memastikan apakah program tersebut benar-benar terealisasi, mengingat banyak peternak mengaku tidak pernah menerima bantuan.
Pada Rabu, 19 November 2025, Kepala Desa nandang ( bonie )menyampaikan hak koreksi terkait anggaran Rp50.000.000, yang sebelumnya disebut digunakan untuk pakan dan rehabilitasi kandang. Ia menegaskan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk alsintan (alat mesin pertanian) dan pembelian bibit pertanian, serta telah diperiksa oleh inspektorat.
Awak media yang menunggu kehadiran kades sejak pukul 09.00 WIB,namun baru ditemui pada pukul 14.00 WIB,dalam sesi menunggu awak media melakukan pengecekan ke RW 6, salah satu wilayah yang disebut menerima bantuan ternak.
Dalam wawancara, seorang warga RW 06 RT 01 mengatakan:
“Anak saya juga ternak domba, tapi setahu saya tidak ada bantuan hewan ternak dari desa maupun pemerintah. Mungkin di RT lain, tapi di RT 01 tidak ada yang pernah menerima,” ujar warga yang enggan disebut namanya.(Levi)
Beranda
Investigasi
Warga Peternak di Desa Tugu Mukti Keluhkan Tidak Pernah Terima Bantuan, Kepala Desa Klaim Program Sudah Direalisasikan
Warga Peternak di Desa Tugu Mukti Keluhkan Tidak Pernah Terima Bantuan, Kepala Desa Klaim Program Sudah Direalisasikan
Redaksi3 min baca



















