Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

Agrimarine City 1.000 Ha Siap Dimonetisasi: Proyek Agro-Maritim Terbesar dengan Skema Investasi Terbuka

×

Agrimarine City 1.000 Ha Siap Dimonetisasi: Proyek Agro-Maritim Terbesar dengan Skema Investasi Terbuka

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta – Proyek Agrimarine City seluas 1.000 hektare yang dikembangkan oleh PT Gunung Sangkabuana Barokah (GSB) kini memasuki fase monetisasi. Kawasan agro-maritim terpadu ini dirancang sebagai pusat produksi hijauan pakan ternak, tanaman pangan industri, rempah, dan hortikultura terbesar di Indonesia Timur.

Agrimarine City mengusung konsep pengembangan berbasis cluster komoditas, membagi lahan menjadi empat zona utama:

Banner Iklan Harianesia 300x600

– 550 Ha: Hijauan pakan ternak (Kaliandra, Gamal, Rumput Gamma Umami, Kelor, Indigofera)
– 250 Ha: Tanaman pangan (Jagung, Singkong, Sorgum)
– 50 Ha: Rempah strategis (Jahe, Kunyit/Lengkuas)
– 150 Ha: Perkebunan dan hortikultura (Kopi, Durian, Alpukat)

Baca Juga :  PWNU Jawa Barat Dukung Penuh Polda Jabar Berantas Judi dan Premanisme: Saatnya Semua Pihak Bergerak!

PT GSB menargetkan kawasan ini menjadi sentra suplai industri pakan nasional dan hub komoditas ekspor dalam 3–5 tahun mendatang.

Direktur Utama PT GSB, Astuty, menjelaskan bahwa monetisasi Agrimarine City dilakukan melalui beberapa jalur untuk mempercepat pergerakan proyek dan menghasilkan arus kas. Empat skema monetisasi utama yang ditawarkan adalah:

1. Offtake Agreement: Kontrak pasokan 3–5 tahun dengan buyer seperti pabrik pakan ternak, eksportir rempah, dan trader hortikultura.
2. Investasi Per Hektare: Investor dapat berinvestasi per komoditas dengan skema sewa dan pengelolaan lahan.
3. KSO / Profit Sharing: Investor menjadi mitra operasional dengan PT GSB menyediakan lahan, tenaga ahli, dan pengelolaan teknis.
4. Supply-Chain Financing & Fintech Agribisnis: Pembiayaan modal kerja melalui platform SCF, agri-fintech, atau perbankan dengan kontrak offtake sebagai dasar kredit.

Baca Juga :  DPC GMNI Kabupaten Bekasi Resmi Dilantik, Wakabid Ideologi dan Politik: Jangan main-main dengan Hak Rakyat!

Dengan struktur lahan 1.000 Ha, Agrimarine City berpotensi menghasilkan ribuan ton produk pertanian per tahun. Proyek ini diproyeksikan:

– Menyerap 400–600 tenaga kerja langsung dan tidak langsung
– Menambah suplai pakan nasional
– Mengembangkan rantai pasok lokal dan koperasi desa
– Meningkatkan pendapatan petani melalui kemitraan

Model pengembangan kawasan ini juga mendukung agenda ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga :  FWJI Korwil Kuningan Mengadakan Jum"at Berkah Pembagian Takjil Di Bulan Ramadhan Penuh Berkah

(Tim / Levi )

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600