Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

Meninggalnya Pasien RSUD Drajat Prawiranegara, DPRD Kabupaten Serang Angkat Bicara : “Tidak Ada Keterlambatan Dalam Penanganan”

×

Meninggalnya Pasien RSUD Drajat Prawiranegara, DPRD Kabupaten Serang Angkat Bicara : “Tidak Ada Keterlambatan Dalam Penanganan”

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Tangerang_HARIANESIA.COM_H.Muhammad Azmi Maulidy,S.Kom.,M.Pd Anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Serang Fraksi PDIP menyangkal keras, Kematian Aqila Maulida Zahira seorang Balita umur 1 (Tahun) yang meninggal di RS.Drajat Prawiranegara akibat menunggu
terlalu lama lantaran ruang rawat inap perawatan sudah penuh.

Kepada awak media Kader Banteng ini menegaskan bahwa “Tuduhan kematian pasien di RSUD Drajat Prawiranegara disebabkan oleh keterlambatan penanganan. Menurutnya, pasien tersebut telah mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan standar medis.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Dalam keteranganya, Azmi Maulidy menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal dan hasilnya menunjukkan bahwa pasien telah mendapatkan penanganan yang tepat dari tim medis. “Kami telah melakukan investigasi dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada keterlambatan dalam penanganan pasien,” ungkapnya.

*Fakta yang Terungkap*

Pasien datang ke Rumah Sakit dalam kondisi kritis,Tim medis telah melakukan upaya penyelamatan yang maksimal, setibanya pasien di RSUD tersebut.
hal ini terungkap setelah dinya selaku Anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Serang yang membidangi masalah kesehatan, serta didampingi H.Ahmad Hidir dari Komisi 3, mendatangi langsung rumah duka guna mendapatkan informasi yang sesungguhnya, hal itupun ia lakukan terhadap RSUD Drajat Prawiranegara pada hari Sabtu (18/10/2025).

Baca Juga :  Doa Dan Perjuangan Seorang Ibu, Yang Berhasil Ciptakan Tunas Tunas Bangsa Yang Cerdas

Pihak keluarga
menyampaikan kepada dirinya bahwa berita mengenai kematian akibat lambatnya penanganan akibat penuhnya kamar ruang rawat inap, hal tersebut belum ada konfirmasi kepada keluarga, dan keluarga dari Aqila juga tidak merasa diabaikan oleh pihak RSUD Drajat Prawiranegara.

Kemudian
Dari pihak RSUD juga sudah memberikan pelayanan yang sangat maksimal, soal mengenai tidak mendapatkan kamar pihak keluarga juga mengatakan, memang kondisi anak tersebut pada saat itu sangat kritis, lalu kemudian Aqila harus ditangani secara Insentif dan sudah disediakan ruang ICU, hanya saja memang harus menunggu.

Lebih lanjut Azmi juga menegaskan
“Terkait pemberitaan yang telah dikeluarkan oleh salah satu media Relawan Kesehatan Indonesia menurutnya pihak keluarga korban menyampaikan kepada dirinya bahwa berita tersebut belum ada konfirmasi kepada keluarga, pihak keluarga juga tidak merasa diabaikan oleh pihak rumah sakit RSUD Drajat Prawiranegara.

Azmi juga menjelaskan bahwa pihak rumah sakit pun sudah memberikan pelayanan yang sangat maksimal, adapun pada saat itu tidak mendapatkan kamar hingga meninggalnya Aqila, memang kondisinya saat itu sedang kritis,
hal ini juga saya konfirmasi ke pihak RSUD, ternyata anak tersebut harus ditangani secara insentif, dan sudah disediakan ruang ICU menurut pihak Rumah Sakit, hanya saja memang menunggu keadaan pasien yang memang anak tersebut kondisinya belum stabil ,” Kata Azmi.

Baca Juga :  Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Advokasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa di Jajaran BNN Kota/Kabupaten di Wilayah Jawa Tengah

Azmi menambahkan
” Saya sudah telusuri dari cerita keluarga yang diberitakan, intinya keluarga tidak merasa diabaikan oleh pihak rumah sakit sama sekali bahkan prosedur rumah sakit itu telah dijalankan oleh pihak rumah sakit, seperti memberitakan kondisi bayi secara insentif, lalu kemudian memberikan informasi tentang keadaan yang dimana orang tua pasien ini ketika belum diberikan ruangan oleh pihak rumah sakit.

Di jelaskan juga dari pihak keluarga, bahwa pelayanan serta penanganan di IGD sudah sangat baik, dan sangat bersyukur masih di IGD, para Dokter juga selalu stanby.

Pihak rumah sakit dan keluarga merasa kecewa dengan munculnya berita
terkait meninggalnya Aqila, dan keluarga tidak terima atas berita tersebut tanpa sepengetahuan
pihak keluarga, padahal pihak keluarga sudah menerima dengan takdir anak yang memang itu bukan kesalahan mutlak dari pihak RSUD Derajat.

Dengan adanya berita tersebut, keluarga merasa dirugikan, pihak
rumah sakit yang akan menuntut mereka karena tidak ada sedikit pun kekecewaan dari pihak keluarga, karena dari awal bayi datang sampai akhirnya meninggal sudah fool pelayanan ini dibenarkan oleh pihak keluarga,” tandas Azmi

Baca Juga :  Menkumham: Jadilah Pemimpin Masa Kini yang Kolaboratif dan Responsif

Sebelumnya informasi dari pihak keluarga Aqila, pihak Rekan Kesehatan datang dengan mengatakan akan membantu untuk mencarikan kamar untuk Aqila yang saat itu sedang butuh penanganan namun pihak keluarga menolak, kemudian Rekan Kesehatan tersebut terus menerus menawarkan dan kemudian akhirnya keluarga menerima, lalu oknum Rekan Kesehatan meminta dokumentasi Foto dan meminta data Alm Aqila pada saat itu.

Atas dasar perintah dari Partai PDIP untuk bisa melayani masyarakat dan menjadi benteng masyarakat maka dirinya menyambangi pihak keluarga serta RSUD.

Azmi menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi kualitas pelayanan di Rumah Sakit untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan penanganan yang terbaik. “Kami akan terus mengawasi dan memastikan bahwa pasien mendapatkan penanganan yang terbaik,”
Azmi berharap bahwa masyarakat dapat memahami situasi yang sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat. Pihaknya akan terus bekerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit dan memastikan bahwa pasien mendapatkan penanganan yang terbaik tandasnya.(D. Wahyudi)

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600