Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Edukasi

Puluhan Siswa SDN 1 Ciptaharja Diduga Keracunan Jajanan di Depan Sekolah

×

Puluhan Siswa SDN 1 Ciptaharja Diduga Keracunan Jajanan di Depan Sekolah

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Pawarta : Agus Nugroho

Cipatat, KBB_HARIANESIA.COM_Puluhan siswa SD Negeri 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga mengalami keracunan setelah menyantap jajanan di depan sekolah pada Jumat (17/10/2025).

‎Berdasarkan informasi yang dihimpun, sumber dugaan keracunan berasal dari jajanan bernama Dofood, olahan berbahan dasar kulit lumpia, mi, dan telur. Setelah mengonsumsi jajanan tersebut, sejumlah siswa mengalami gejala mual dan muntah hingga harus mendapat perawatan medis di Puskesmas Rajamandala.

‎Seorang guru SDN 1 Ciptaharja, Heryana, mengatakan bahwa gejala awal muncul sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, salah satu siswa kelas 5 mengeluhkan mual dan muntah.

‎“Awalnya saya pikir hanya masuk angin, jadi saya sarankan untuk pulang ke rumah. Tapi tak lama kemudian, beberapa siswa lain dari kelas 3 sampai kelas 6 mengalami gejala yang sama. Mereka mengaku sebelumnya makan jajanan Dofood,” ungkap Heryana.

‎Mengetahui kondisi tersebut, pihak sekolah segera berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa Ciptaharja. Para siswa kemudian dibawa ke Puskesmas Rajamandala untuk mendapat penanganan medis.

‎“Awalnya ada 11 siswa yang dibawa ke Puskesmas, lalu menyusul 18 siswa lainnya. Jadi total 29 siswa mengalami mual dan muntah,” jelasnya.

‎Sementara itu, Kepala Puskesmas Rajamandala, dr. Teguh Hadian, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menangani seluruh korban yang mengalami gejala keracunan tersebut.

‎“Kami sudah memberikan perawatan medis kepada para siswa. Alhamdulillah, dari 29 siswa, 28 di antaranya sudah diperbolehkan pulang,” ujar dr. Teguh.

‎Namun, satu siswa masih harus menjalani perawatan intensif karena memiliki penyakit penyerta. “Satu anak masih dirawat karena diketahui menderita tipes. Jadi suhu tubuhnya memang sudah tinggi sejak kemarin,” tambahnya.

‎Lebih lanjut, pihak Puskesmas telah mengambil sampel jajanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji laboratorium.

‎“Sampel jajanan sudah kami ambil dan saat ini sedang dikirim ke Labkesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” pungkas dr. Teguh.(Levi)

Banner Iklan 1
Baca Juga :  Sidang Praperadilan Jajang Ditunda, Polres Garut Mangkir, Korban Bacokan Masih Kritis
Banner Iklan Harianesia 120x600