Bandung_HARIANESIA.COM_25 Agustus 2025 – Dalam rangka membangun strategi menghadapi intoleransi di Jawa Barat, Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Bandung Raya mengadakan Forum Group Discussion (FGD) yang sangat inspiratif dan memotivasi. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang dari berbagai gereja dan organisasi di Bandung Raya, dan dilaksanakan di GPKdI Bethel, Jalan Raya Lembang No. 134D, Lembang, Bandung, Jawa Barat 40391.
FGD ini diawali dengan ibadah yang khidmat dan dipimpin oleh Pdt. Derisman dari GPKdI Bethel. Dalam ibadah tersebut, Pdt. Derisman menekankan pentingnya kebersamaan dan toleransi dalam menghadapi tantangan intoleransi. “Kita harus menjadi agen perubahan dalam membangun masyarakat yang toleran dan damai,” ujarnya.
Dua panelis yang sangat berpengalaman dan berdedikasi, yaitu H. Harapan Nainggolan M.Min.,M.Th., dari Pembimas dan Wawan Gunawan dari Jakatarub, memaparkan tentang pentingnya memahami hak-hak sipil WNI dan strategi untuk menghadapi intoleransi. H. Harapan Nainggolan menekankan pentingnya pendidikan multikultural, peningkatan literasi media, dan dialog antaragama dan budaya dalam menghadapi intoleransi. “Kita tidak membela satu agama, tetapi membela hak-hak sipil WNI. Rumah ibadah: pusat spiritual dan identitas kolektif rumah,” ujarnya dengan penuh semangat.
Wawan Gunawan menekankan pentingnya membangun toleransi di dalam kekristenan sendiri dan jaminan KBB yang ada dalam instrumen internasional dan nasional. “Founding fathers tidak memproklamasikan dan mendirikan negara agama. Bahkan dalam Sumpah Pemuda pra-kemerdekaan tidak ada klausul ‘beragama satu’, tetapi berbangsa, bertanah air dan berbahasa yang satu: INDONESIA,” katanya dengan penuh keyakinan.
FGD ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis yang berdampak dan dapat diimplementasikan, yaitu:
Mapping Persoalan dan Pendekatan Khas : melakukan pemetaan persoalan dan pendekatan khas untuk masing-masing wilayah
FGD Lanjutan : mengadakan FGD lanjutan untuk mempertajam strategi
Sinergi dan Kerjasama: melihat kebutuhan bersama, bersinergi, dan hapus ego sektoral
Dengan adanya FGD ini, diharapkan gereja-gereja dapat teredukasi dan memiliki strategi dalam menghadapi intoleransi, serta menjadi ajang silaturahmi antar gereja-gereja di Bandung Raya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kebersamaan dan toleransi di Jawa Barat.
Sumber: Ruddy Wijaya ,Jurnalis Vicken Highlanders Editor Romo Kefas